Site icon Riau Pos

Menterengnya Karir Geng Solo, Brigjen Luthfi Kini Jadi Kapolda Jateng

menterengnya-karir-geng-solo-brigjen-luthfi-kini-jadi-kapolda-jateng

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Karir mentereng ditunjukan oleh Brigjen Pol Ahmad Luthfi. Hari ini Kapolri Jenderal Pol Idham Azis resmi mempromosikannya sebagai Kapolda Jawa Tengah. Dia akan menggantikan Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang juga mendapat promosi menjadi Kabaintelkam Polri.

Karir Luthfi di Korps Bhayangkara terbilang melejit. Namanya mulai dikenal khalayak ketika mendapat promosi sebagai Kapolresta Solo pada 5 Februari 2015. Saat itu dia menjadi suksesor Irjen Pol Nana Sudjana yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya.

Cukup hanya 2 tahun untuk Luthfi membuktikan kehebatannya memimpin kota kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hingga pada Maret 2017 dia mendapat kesempatan mengikuti pendidikan calon pimpinan Lemhanas.

Karirnya semakin melesat usai mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah pada 21 Maret 2018. Bersamaan dengan itu, pangkat dipundaknya pun berubah menjadi bintang satu alias Brigadir Jenderal.

Dua tahun berselang, tepatnya hari ini dia pun resmi naik satu tingkat sebagai orang nomor 1 di Jawa Tengah. Secara otomatis, pangkatnya pun akan bertambah menjadi Inspektur Jenderal (Irjen).

Namun, karir mentereng Luthfi sempat tersentil karena dianggap terlalu prematur. Indonesia Police Watch (IPW) bahkan menilai di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu menonjolkan geng Solo untuk menduduki jabatan strategis Polri.

Selain Luthfi, ada dua Jenderal geng Solo lainnya yang sekarang menduduki jabatan strategis Polri. Yaitu Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya, dan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo selaku Kabareskrim Polri. Ketiganya merupakan alumnus Kapolresta Solo.

Diketahui, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis melakukan perombakan besar-besar distruktur internal Polri. Total ada 47 polisi berpangkat Jenderal dan ratusan Perwira Menengah (Pamen) yang mendapat promosi jabatan baru.

Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1377/V/KEP/2020 tertanggal 1 Mei 2020 yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Nama-nama beken pun termuat dalam telegram ini.

“Mutasi adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi, dan dalam rangka meningkatkan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono.

Berikut 9 Kapolda yang Dimutasi

Kapolda Jawa Tengah Rycko Amelza Dahniel diangkat menjadi Kepala Baintelkam Polri menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto.

Rycko akan digantikan oleh Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Polisi Ahmad Luthfi.

Kemudian Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan diangkat menjadi Wakil Kepala Lemdiklat Polti menggantikan Irjen Boy Rafli Amar.

Posisi Luki sebagai Kapolda Jawa Timur akan digantikan oleh Irjen Mohammad Fadl Imran yang merupakan Staf Ahli Sosbud Polri.

Kapolda Banten Irjen Agung Sabar Santoso dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

Agung akan digantikan Irjen Fiandar yang kini menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian.

Kemudian, Kapolda Bengkulu Irjen Supratman yang dimutasi sebagai Analid Kebijakan Utama Bidang Sespim Lemdiklat Polri akan digantikan Brigjen Polisi Teguh Sarwono yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Maluku.

Lalu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Ilham Salahudin dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri dan akan digantikan oleh Brigjen Dedi Prasetyo yang kini menjabat seabagai Karobinkan SSDM Polri.

Kemudian, Kapolda Kepulauan Riau Irjen Andap Budhi Revianto dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri dan akan digantikan oleh Irjen Aris Budiman yang merupakan Ketua STIK Lemdiklat Polri.

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Yazid Fanani dimutasi menjadi Ketua STIK Lemdiklat Polri dan akan digantikan oleh Irjen Nico Afinta yang merupakan Staf Ahli Sospol Kapolri.

Sedangkan, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Priyo Widyanto diangkat sebagai Staf Ahli Sosbud Kapolri dan akan digantikan oleh Asisten SDM Polri Irjen Eko Indra Heri.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Exit mobile version