Site icon Riau Pos

Kenaikan Harga Bahan Pokok Bisa Berpengaruh Inflasi

Pedagang menunggu calon pembeli di kios beras miliknya di Jalan Kartama, Senin (18/3/2024). Pedagang mengaku beras asal Sumatera Barat mengalami kenaikan harga, dan sebaliknya beras asal Palembang yakni Belida dan Topi Koki mengalami penurunan harga. (MHD AKHWAN/RIAU POS )

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru diprediksi masih akan terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 M. Kenaikan harga tersebut akan mempengaruhi inflasi di Kota Pekanbaru.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, sejumlah komoditi bahan pokok saat ini masih mengalami kenaikan. Seperti beras, daging ayam dan telur.

Menurutnya, kenaikan-kenaikan harga bahan pokok ini sangat berpengaruh pada inflasi di Kota Pekanbaru. Terutama beras, yang sampai saat ini tak kunjung turun sejak mengalami kenaikan pada tahun 2023 lalu.

”Jadi saat ini ada beberapa komoditi yang masih perlu kita antisipasi sepertu beras, daging ayam, telur ayam,” ujar Indra Pomi Rabu (27/3).

Bahkan saat ini kata Indra, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan tarif transportasi. Menurutnya, tarif kendaraan mudik akan meningkat dibanding hari biasa.

”Transportasi mudik akan naik, tarif tol kemarin juga sudah naik, tentu hal ini akan memicu inflasi di Kota Pekanbaru,” tambahnya.

Namun begitu kata Indra, sumbangsih inflasi terbesar di Pekabaru saat ini adalah harga beras. Harga beras hingga kini masih tinggi dan tak kunjung turun.

”Untuk itu, kita lakukan kontrol terhadap kebutuhan kita dan stok barang yang ada di kita. Kemudian kita lakukan pengawasan ke distributor-distributor, dan kita juga melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi stok barang kita,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja bahan pokok sesuai keperluan saja. Masyarakat diminta untuk tidak berbelanja secara berlebihan, yang berakibat pada stok barang di pasaran berkurang.

”Dengan stok barang yang berkurang di pasar, tentunya akan berakibat pada kenaikan harga. Kemudian juga berdampak pada inflasi,” pungkasnya.

Adapun inflasi di Kota Pekanbaru Februari lalu sebesar 0,55 persen. Sementara pada Januari 2024 lalu, Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar -0,19 persen. Inflasi yang terjadi pada Februari lalu mengalami kenaikan yang signifikan, sebesar 0,74 persen.(ilo)

Exit mobile version