Site icon Riau Pos

Berharap Banjir Jadi Atensi Bersama

berharap-banjir-jadi-atensi-bersama

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Persoalan banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru masih menjadi momok bagi masyarakat. Sebab, ketika hujan sedikit saja, maka air langsung menggenangi beberapa ruas jalan utama di Kota Bertuah. Salah satunya di Jalan Arifin Achmad.

Di mana hujan lebat beberapa hari lalu sempat menyebabkan kemacetan parah di jalan yang berada tepat di tengah kota itu. Bahkan pengendara harus menunggu satu jam lebih untuk bisa lewat.

Maka dari itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho yang juga berasal dari daerah pemilihan Pekanbaru, meminta agar Pemko Pekanbaru dan Pemprov  Riau, menjadikan persoalan banjir sebagai atensi bersama. Karena menurutnya, bila dikerjakan secara bersama-sama maka persoalan yang rumit sekalipun bisa diatasi dengan mudah.

"Dua hari lalu, banyak masyarakat terjebak di Jalan Arifin Achmad. Bahkan sampai satu jam lebih. Penyebabnya kendaraan yang melintas harus mengambil tepi kanan jalan. Karena pada bagian kiri jalan sudah terendam air cukup tinggi," ujar Agung kepada Riau Pos, Jumat (3/9).

Ia menambahkan, jika dilihat dari peristiwa yang ada maka dapat disimpulkan banjir di Jalan Arifin Achmad disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak ratanya permukaan jalan antara sisi kanan dan kiri, sehingga menyebabkan air menggenang. Kondisi itu di perparah dengan drainase yang sudah tidak sanggup lagi menampung debit air karena curah hujan tinggi.

Solusi yang tepat menurutnya, harus dilakukan pelebaran drainase dan perataan kembali permukaan jalan. Sehingga air yang mengalir ke drainase bisa stabil dan tidak meluber ke sisi jalan. Pekerjaan tersebut menurutnya tidak begitu sulit dan memakan anggaran besar. Apalagi bila dikerjakan sekaligus oleh pemko dan pemprov.

"Mulailah lagi kembali fokus ke masyarakat. Masak mengatasi banjir saja tidak tuntas-tuntas sampai sekarang? Kalau masalah ego-ego kepemimpinan sudahlah, sudahi. Kita bekerja untuk masyarakat," tukasnya.

Ia menambahkan, bila pemko maupun pemprov memiliki keterbatasan anggaran untuk menyelesaikan persoalan banjir secara menyeluruh, ia meminta agar bisa diselesaikan secara bertahap. Dimulai dari daerah yang tingkat kerawanannya paling tinggi. Setelah itu beransur ke tahun anggaran berikutnya. Dengan catatan, pengerjaam dilakukan dengan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin.

"Coba dari tahun pertama misalkan dituntaskan persoalan banjir di Jalan Arifin Achmad. Tahun berikutnya di Jalan Jenderal Sudirman. Berikutnya di Jalan Parit Indah. Sambung ke Jalan Teropong. Setelah yang besar-besar, mulai lirik ke jalan-jalan yang mengarah ke pemukiman padat seperti Jalan Suka Karya, Tampan. Saya yakin selesai dalam kurun waktu lima tahun masa jabatan," tambahnya.(nda)

 

Exit mobile version