Site icon Riau Pos

Pembangunan Astaka MTQ Digesa

Para pekerja menggesa pembangunan Astaka MTQ Riau ke-42 yang dipusatkan di Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Kamis (4/4/2024). (SYAHRI RAMLAN/riau pos)

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan pembangunan Astaka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Riau ke-42 yang dipusatkan di Taman Bukit Gelanggang Dumai, hingga kemarin terus digesa. Ditargetkan tiga hari sebelum perhelatan MTQ Riau dimulai, Astaka tersebut sudah harus selesai dibangun.

Penegasan tersebut disampaikan Sekko Dumai H Indra Gunawan SIP MSi yang ditemui Riau Pos, Kamis (4/4) usai melakukan peninjauan langsung di lokasi Astaka MTQ Riau ke-42 di Taman Bukit Gelanggang. Saat itu, Indra Gunawan didampingi Kadis Pertanahan dan Penataan Ruang Muhammad Mufarizal dan Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan H Syahrinaldi.

”Targetnya, tiga hari sebelumnya pelaksanaan pembukaan MTQ, Astaka ini sudah harus siap,” kata Indra.

Hanya saja, lanjut Indra, dalam pelaksanaan pembangunannya telah menemukan kendala di lapangan. Salah satu faktor kendala yang sedang dihadapi cukup besar yakni berasal dari guyuran hujan. ”Kita kan lihat bagaimana pelaksanaan pembangunannya. Pelaksanaannya terkendala lantaran ada faktor hujan,” kata Indra.

Guna mengejar waktu yang sudah semakin singkat, Indra mengusulkan perlu untuk mengambil langkah-langkah guna menggesa pembangunan Astaka MTQ tersebut. Salah satunya seperti perlunya melakukan penambahan tenaga kerja. ”Saya kira tenaga kerja untuk pembangunan Astaka MTQ ini perlu ditambah,” kata Indra.

Sementara, Astaka MTQ Riau ke-42 yang dibangun di Taman Bukit Gelanggang Dumai, desain motifnya bakal sama dengan Masjid Habiburrahman di Dumai Islamic Center (DIC). ”Modelnya nanti mirip seperti DIC. Cuma kalau di DIC ada empat menara, maka Astaka MTQ ini cuma dua menara saja,” kata Indra.

Persiapan lainnya yang sudah dilakukan oleh panitia pelaksana, tambah Indra, yakni menyiapkan penginapan untuk dijadikan pemondokan buat para kafilah yang datang dari kabupaten dan kota di Provinsi Riau. ”Tempat pemondokan itu hanya untuk kafilah saja,” kata Indra.(ade)

Laporan Syahri Ramlan, Dumai

Exit mobile version