Site icon Riau Pos

Reksa Dana Masih Menjanjikan

Reksa Dana Masih Menjanjikan

SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Iklim investasi tahun depan diperkirakan semakin baik. Pasar modal masih berpeluang tumbuh, baik dari sisi indeks harga saham gabungan (IHSG), jumlah emiten, jumlah investor, maupun nilai kapitalisasi pasar (market cap).

Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur mengatakan, investasi di reksa dana juga masih akan terus meningkat. ”Dana yang ada sekarang itu Rp550 triliun. Nah, itu tentu masih akan berkembang lagi,” ujar dia seperti diberitakan JPG,  kemarin (26/12).

Mengenai sentimen yang akan datang, masih akan berpusat pada kondisi perekonomian global, hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Cina, dan lain-lain. Dari dalam negeri, ada beberapa isu yang perlu diperhatikan. Misalnya, probabilitas perubahan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, pemindahan ibu kota negara (IKN), isu keamanan, penindakan korupsi, serta omnibus law.

Mauldy mengungkapkan, naik turunnya IHSG maupun imbal hasil masih akan terjadi. "Yang kita pikirkan juga adalah bagaimana praktik di industri ini. Kita tentu menghindari adanya masalah-masalah pada manajer investasi. Jadi, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga harus mengawasi dengan ketat," lanjutnya.

Mauldy juga berharap investasi di reksa dana semakin menjadi pilihan. Sebab, bukan hanya saham, produk reksa dana kini semakin beragam. Di samping itu, obligasi dan sukuk ritel belakangan sudah semakin marak.

Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengungkapkan, suku bunga Bank Indonesia 7 days reverse repo rate (BI-7DRRR) masih berpeluang untuk berubah tahun depan. "Tapi belum tentu juga BI mengubah yang sudah ada. Semua tergantung bagaimana keadaannya nanti," ucapnya. Investasi asuransi jiwa diyakininya juga bakal lebih baik tahun depan. Dia yakin kinerja IHSG akan terus tumbuh. (rin/c10/oki/jpg)

Exit mobile version