Jumat, 24 Januari 2025

Belajar Bersama di Museum Budaya dan Sejarah Balairung Sri

SIAK (RIAUPOS.CO) – Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin, membuka kegiatan belajar bersama di Museum Budaya dan Sejarah Balairung Sri Kabupaten Siak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Selasa (9/11) siang.

Hadir Kepala Kelompok Kerja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Yenny Lasmawati, dosen UIN Suska Riau yang juga budayawan dan penulis Ellya Roza, dosen dan praktisi budaya Serius Zebua, Kepala SMPN 1 Mempura Winda Harniati, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Camat Siak, serta OPD terkait lainnya.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari sekolah terdiri dari dua siswa dan guru se-Kabupaten Siak. “Dengan kegiatan ini, kami harapkan dapat meningkatkan pengetahuan para guru dan siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan museum, sejarah, budayanya, koleksi yang ada di Museum Balairung Sri," terang Jalanuddin.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan, menurut Jalamuddin, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Khususnya pada generasi penerus, generasi emas pada 2045 mendatang.

Baca Juga:  Kapolres Siak Monitoring Logistik Pemilu di Kecamatan

Dikatakan Jamaludin, berdiri Kabupaten Siak pada 1999, hingga saat ini, terus berkomitmen untuk memajukan kebudayaan dan sejarah yang ada di Kabupaten Siak. Sehingga dalam visi dan misi Kabupaten Siak dicantumkan, mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang sehat dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu.

Lebih lanjut Jamaludin menambahkan, belajar bersama di museum ini tujuannya adalah bagaimana upaya untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) belajar bergiliran di museum ini.

"Mari bersama-sama kita dorong pelajar untuk belajar bersama di museum ini. Sehingga nanti selain belajar pengetahuan umum, mereka juga mempunyai pengetahuan tentang sejarah dan budaya kerajaan Siak," ajak Jamal.

Kapokja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Yenny Lasmawati, menyampaikan  harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran terkait sejarah dan nilai budaya.

Karena kalau bukan dari sekolah, anak-anak zaman sekarang tidak akan tahu sejarah budaya di daerahnya. Apalagi Siak merupakan kabupaten peninggalan kerajaan, jadi harus tahu sejarahnya dan bisa melestarikannya, sehingga tidak tergerus oleh zaman.

Baca Juga:  Berjuang Melawan Covid-19 dan Turunkan Level

"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan," ucapnya.

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pengumuman lomba membuat logo Museum Balairung Sri, pameran temporer dan penyusunan storyline dari Museum Balairung Sri, sekaligus peluncuran The New Storyline of Museum Balairung Sri.

Selanjutnya, pada kesempatan ini dosen dan praktisi budaya Serius Zebua, membacakan pemenang lomba logo Museum Balairung Sri di antaranya, Juara I Dimas Bagas Rahmanto berasal dari Kota Jogjakarta, Juara II Deni Zulkarnaen dari Kota Kuningan Bandung, dan Juara III Aditya Fadliansyah berasal dari Kabupaten Siak. Lomba membuat logo ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai daerah.(ifr)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin, membuka kegiatan belajar bersama di Museum Budaya dan Sejarah Balairung Sri Kabupaten Siak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Selasa (9/11) siang.

Hadir Kepala Kelompok Kerja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Yenny Lasmawati, dosen UIN Suska Riau yang juga budayawan dan penulis Ellya Roza, dosen dan praktisi budaya Serius Zebua, Kepala SMPN 1 Mempura Winda Harniati, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Camat Siak, serta OPD terkait lainnya.

- Advertisement -

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari sekolah terdiri dari dua siswa dan guru se-Kabupaten Siak. “Dengan kegiatan ini, kami harapkan dapat meningkatkan pengetahuan para guru dan siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan museum, sejarah, budayanya, koleksi yang ada di Museum Balairung Sri," terang Jalanuddin.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan, menurut Jalamuddin, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Khususnya pada generasi penerus, generasi emas pada 2045 mendatang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Membentuk Karakter dan Akhlak Anak sesuai Ajaran Islam

Dikatakan Jamaludin, berdiri Kabupaten Siak pada 1999, hingga saat ini, terus berkomitmen untuk memajukan kebudayaan dan sejarah yang ada di Kabupaten Siak. Sehingga dalam visi dan misi Kabupaten Siak dicantumkan, mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang sehat dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu.

Lebih lanjut Jamaludin menambahkan, belajar bersama di museum ini tujuannya adalah bagaimana upaya untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) belajar bergiliran di museum ini.

"Mari bersama-sama kita dorong pelajar untuk belajar bersama di museum ini. Sehingga nanti selain belajar pengetahuan umum, mereka juga mempunyai pengetahuan tentang sejarah dan budaya kerajaan Siak," ajak Jamal.

Kapokja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Yenny Lasmawati, menyampaikan  harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran terkait sejarah dan nilai budaya.

Karena kalau bukan dari sekolah, anak-anak zaman sekarang tidak akan tahu sejarah budaya di daerahnya. Apalagi Siak merupakan kabupaten peninggalan kerajaan, jadi harus tahu sejarahnya dan bisa melestarikannya, sehingga tidak tergerus oleh zaman.

Baca Juga:  Di Siak, Ada 32 Unit Armada Sekolah Gratis

"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan," ucapnya.

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pengumuman lomba membuat logo Museum Balairung Sri, pameran temporer dan penyusunan storyline dari Museum Balairung Sri, sekaligus peluncuran The New Storyline of Museum Balairung Sri.

Selanjutnya, pada kesempatan ini dosen dan praktisi budaya Serius Zebua, membacakan pemenang lomba logo Museum Balairung Sri di antaranya, Juara I Dimas Bagas Rahmanto berasal dari Kota Jogjakarta, Juara II Deni Zulkarnaen dari Kota Kuningan Bandung, dan Juara III Aditya Fadliansyah berasal dari Kabupaten Siak. Lomba membuat logo ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai daerah.(ifr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari