Site icon Riau Pos

Humanity Rice Truck ACT Salurkan 3 Ton Beras Gratis

humanity-rice-truck-act-salurkan-3-ton-beras-gratis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Program layanan beras gratis Humanity Rice Truck menyambangi Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan serta Kandis di Kabupaten Siak. Di tiga daerah ini, layanan beras gratis Aksi Cepat Tanggap (ACT) Riau tersebut menyalurkan tiga ton beras bagi 1.000 penerima manfaat di berbagai desa/dusun.

Sasaran layanan beras gratis Humanity Rice Truck di wilayah ini adalah para penerima manfaat yang tersebar di sejumlah kelurahan, desa, serta dusun yang ada di beberapa kecamatan.

"Beberapa waktu lalu kami menyalurkan beras kepada mereka yang merupakan keluarga prasejahtera terdampak Covid-19," ungkap Kepala Cabang ACT Riau, Nurdiansyah, Kamis (28/10/2021).

Selain di Kelurahan Melebung (Pekanbaru), penyaluran beras gratis program Humanity Rice Truck nantinya akan ada juga di Desa Kemang (Pelalawan) dan Kandis (Siak).

"Total beras yang bakal disalurkan di wilayah Riau ini sebanyak tiga ton dan nantinya masing-masing penerima manfaat bakal mendapatkan beras lima kilogram yang telah dikemas," tambah Nurdiansyah.

Sementara itu Ketua RW, Azirsdin menyampaikan, mewakili masyarakat Kelurahan Melebung mengapresiasi dukungan layanan beras gratis melalui Humanity Rice Truck oleh lembaga kemanusiaan ACT Riau.

Menurut nya, Daerah mereka cukup banyak yang kurang mampu dan jarang ada yang mengirimkan bantuan apalagi dengan kapasitas tersebut.

"Semoga ini terus berulang dan bisa meringankan pangan para warga kami di sini yang terkadang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dusun Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Nasrun. Ia mengatakan ini bagus untuk kebutuhan pangan warga sepekan ke depan, dengan warga yang mayoritas mencari ikan di sungai.

"Alhamdulillah, beras ini sangat tepat sekali untuk warga kami di sini, saat ini di sini sedang musim pasang air naik, warga kadang ada bawa ikan kadang tidak," pungkasnya.

Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

Exit mobile version