PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – "Belum tahu kapan akan terjadi lagi. Momen bersejarah itu plangnya. Saya juga ikut foto di sana, besok udah diganti juga foto lagi," kata salah seorang Manager Communication Relations & CID Pertamina Regional Sumatera Handri Ramdhani ditemui Riau Pos, Sabtu (7/8).
Celetukan itu terlontar saat ia mendampingi Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin di Pekanbaru, jelang seremoni alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan yang digelar secara virtual, Ahad (8/8) mulai pukul 22:30 WIB.
Bukan saja Pertamina yang mengabadikan momen bersejarah di plang Selamat Datang PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Rumbai Camp tersebut. Pihak internal PT CPI, dari keluarga karyawan, hingga warga Pekanbaru juga memanfaatkan momen peralihan pengelolaan ladang minyak yang disebut Blok Rokan ini.
Sejak beberapa pekan terakhir, plang selamat datang di Camp Rumbai tampak didatangi warga untuk mengabadikan momen di bawahnya. Pantauan Riau Pos, tampak ada yang membawa serta anak dan istri untuk mengambil gambar di plang tersebut. Plang ini, bakal diganti Ahad malam (malam ini).
Salah satu masyarakat yang juga karyawan PT CPI Agung Prasetya mengaku sengaja membawa keluarganya untuk berfoto bersama. "Saya sudah lama ingin foto di sini, sekarang baru sempat karena besok-besok sudah tidak ada lagi plang PT CPI. Ini bisa buat cerita yang diletak di album untuk kemudian hari," ujarnya.
Agung mengatakan, ia telah 25 tahun bekerja di PT CPI. Beralihnya Chevron ke Pertamina memberikan rasa campur aduk baginya, sedih dan bangga. "Perusahaan ini menjadi tempat berkarir dan mencari rezeki. Saya bangga 25 tahun menjadi bagian sesuatu yang besar. Saya yakin, Pertamina datang dengan semangat baru, tak hanya bagi kami tapi juga untuk Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Anas yang merupakan kontraktror juga berfoto-foto di depan plang PT CPI bersama teman-temannya. Ia menuturkan, ada banyak kenangan yang terpatri selama ia bekerja. "Dari kemarin mau foto, dan baru sempat sekarang. Dulu mau foto di Minas, tapi minggu kemarin sudah hilang logonya. Ada banyak kenangan terpatri di sini," ucap Anas yang sudah bekerja di Riau sejak 2008 silam.
Tak hanya itu, masyarakat selain berfoto-foto di depan plang Chevron juga memanfaatkan momen akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menikmati suasana sore.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID Regional Sumatera Handri Ramdhani saat ditemui Riau Pos salah satu hotel di Kota Pekanbaru mengatakan, pihak PHR bersama SKK Migas sudah hadir di Pekanbaru jelang detik-detik alih kelola WK Rokan dari PT CPI ke Pertamina Hulu Rokan.
"Juga bakal dihadiri Menteri ESDM, Menteri LHK RI, Pak Gubernur Riau dan pimpinan Pertamina serta Chevron tentunya. Mengingat pandemi, untuk jajaran menteri dan pejabat negara hadirnya secara virtual," ungkap Handri.
Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengungkapkan, mulai 9 Agustus nanti, ketika WK Rokan sudah sepenuhnya dikelola Pertamina, maka ia bertekad akan langsung ‘’berlari kencang’’ dalam menggali potensi sumur-sumur di wilayah kerja yang tersebar di Riau ini.
"Kami akan langsung ‘’lari’’. Mulai nge-drill pada Agustus atau September nanti. Kami optimis WK Rokan masih potensial untuk memberikan kontribusi positif bagi Riau khususnya dan Indonesia umumnya dengan blok besar yang kembali ke pangkuan Tanah Air ini," kata Pak Buyung, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) menegaskan kesiapannya untuk mendukung kelancaran alih kelola WK Rokan, Riau, Ahad (8/8) malam. Pemenuhan kewajiban atas aspek-aspek utama dalam proses terminasi dan transisi berjalan dengan baik.
"Kesiapan alih kelola ini berkat sinergitas yang kuat antara SKK Migas, PT CPI, Pertamina Hulu Rokan, dan pihak-pihak terkait lainnya sepanjang dua tahun terakhir, termasuk upaya-upaya untuk menjaga tingkat produksi pascaalih kelola," ungkap Vice President Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin dalam kegiatan Media Gathering Virtual, Sabtu (7/8).
Sejak 2019 lalu, PT CPI mulai menyiapkan dan menjalankan tahapan proses terminasi dan transisi WK Rokan. Secara internal, PT CPI membentuk tim khusus yang bertugas menangani proses tersebut secara terpadu di seluruh lini organisasi.
"Dengan melihat mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan yang berjalan sistematis dan terstruktur, proses alih kelola di WK Rokan layak menjadi salah satu acuan bagi proses alih kelola WK migas lainnya di Indonesia ke depan," ujar Sukamto.
Seiring berakhirnya kontrak di WK Rokan, PT CPI akan mengembalikan salah satu WK migas terbesar di Tanah Air ini kepada pemerintah. Selanjutnya, pemerintah menyerahkan pengelolaannya kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menjadi operator berikutnya.
"Mohon doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar proses alih kelola berjalan lancar," kata Sukamto.
Untuk menjaga tingkat produksi, pekan lalu PT CPI berhasil mengebor sumur ke-100, terhitung sejak dimulainya program pengeboran pada akhir Desember 2020 lalu. Baru-baru ini, PT CPI juga telah mendapatkan tambahan rig pengeboran guna mendukung upaya pencapaian target pengeboran di WK Rokan tahun ini.
WK Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional.
"Kegiatan pengeboran yang dilakukan PT CPI berkontribusi dalam menjaga, bahkan meningkatkan produksi WK Rokan. Mari kita sambut lembaran baru agar kegiatan usaha hulu migas terus memberikan manfaat bagi kita semua," kata Haryanto Syafri selaku Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada insan-insan media yang turut mengabarkan berbagai kegiatan usaha hulu migas. Dalam acara media gathering virtual kemarin, wartawan Riau berkesempatan menyampaikan kesan-kesan mereka selama berinteraksi dengan PT CPI selama ini.(das)
Laporan: EKA GUSMADI PUTRA dan MUJAWAROH ANNAFI (Pekanbaru)
