Site icon Riau Pos

FIBA: Aturannya sudah Jelas, Indonesia tidak Bisa Lolos ke Piala Dunia

fiba-aturannya-sudah-jelas-indonesia-tidak-bisa-lolos-ke-piala-dunia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Indonesia bersama Jepang dan Filipina bakal menyelenggarakan FIBA World Cup 2023. Ajang tersebut bergulir mulai 25 Agustus 2023 hingga 10 September 2023.

Sabtu (23/7/2022), PP Perbasi mendampingi rombongan FIBA untuk mengecek kesiapan Indonesia Arena di kawasan Senayan, Jakarta. Pengerjaan venue untuk Piala Dunia itu sudah mencapai 34 persen.

Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menyatakan, tidak ada masalah mengenai progres pembangunan venue.

”Semua berjalan dengan skedul yang telah dibuat, sesuai dengan timeline yang ada. Tadi FIBA sudah melihat dan menyampaikan bahwa segala sesuatunya sudah on the track,” ujarnya saat diwawancarai.

Presiden FIBA Hamane Niang senang melihat perkembangan venue. ”Saya berharap waktunya pada Maret 2023 pertandingan sudah bisa diselenggarakan di stadion (Indonesia Arena),” kata Hamane.

FIBA Sport and Competitions Director Predrag Bogosavljev menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia untuk dukungan terhadap proyek itu.

”Ini hal krusial untuk FIBA World Cup tahun depan. Terima kasih untuk Perbasi dan semua pihak terkait yang telah mendukung sejak awal,” ucap Bogosavljev.

Bogosavljev memperkirakan bagian atap tertutup pada akhir September. ”Saya pikir kami semua sekarang optimistis karena sekarang bagian atap segera selesai. Kemudian Indonesia Arena akan siap untuk menjadi venue Piala Dunia tahun depan,” ujarnya.

Disinggung soal kans Indonesia menjadi tuan rumah, Bogosavljev menuturkan bahwa aturannya sejak awal sudah diketahui. Yakni, Indonesia sebagai tuan rumah memang tidak digaransi lolos.

”Spesifik pada kasus tuan rumah bersama, spot yang digaransi untuk tuan rumah di Piala Dunia adalah untuk Filipina. Spot tuan rumah lain berdasar level kompetitif tim itu dan sudah dipenuhi Jepang,” jelasnya.

Untuk Indonesia, syaratnya harus lolos sebagai 8 besar FIBA Asia Cup atau kualifikasi.

”Sayangnya itu tak terwujud. Jadi, tak ada kesempatan kedua bagi Indonesia untuk mendapatkan tempat di putaran final,” katanya.

Sebelumnya, Indonesia berharap bisa masuk karena faktor penonton yang bakal membanjiri venue. Namun, Bogosavljev tetap optimistis Piala Dunia akan mengundang penonton dari negara lain untuk datang.

Selain itu, dia meyakini penonton yang hadir tak sekadar untuk menyaksikan pertandingan basket. Tapi juga menikmati suasana Jakarta.

”Saya rasa itu kesempatan dari media dan masyarakat lokal untuk menciptakan atmosfer yang tak terlupakan dan mengingatkan Anda,” ucapnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

Exit mobile version