Site icon Riau Pos

Satu Tahun Bergelut Cegah Covid-19, Ini yang Telah Dilakukan Pemprov Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) -Di penghujung tahun 2020, genap satu tahun Bumi Lancang Kuning yang kita cintai berjibaku melawan Covid-19, sejak ditetapkannya kasus pertama Covid-19 di Provinsi Riau ini pada 18 Maret. Dalam kurun waktu 1 tahun masa pendemi, hingga saat ini per tanggal 29 Desember 2020 sudah 24.681 kasus terkonfirmasi Covid-19. Namun demikian, juga telah banyak yang sembuh hampir 92.75 persen angka kesembuhan kasus Covid-19 di Riau dengan jumlah 22.894 orang yang telah dinyatakan sembuh.

Secara angka nasional, telah lebih dari 727.122 masyarakat yang terpapar Covid-19 dan lebih dari 21.703, di antaranya meninggal serta sudah 596.783 jiwa telah sembuh dari Covid-19.

Jika mengulas kembali ke belakang, Coronavirus Disease 19 atau Covid-19 pertama kali muncul sebuah kota kecil yang bernama Wuhan, Cina pada Desember 2019. Di  Indonesia kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi terjadi pada 2 Maret 2020. Sedangkan di Provinsi Riau sendiri kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 18 Maret 2020. Sejak itulah kehidupan sosial pun berubah sehingga seluruh masyarakat mau tidak mau harus bisa beradaptasi yang kini lebih dikenal dengan new normal (adaptasi kehidupan baru).

Secara singkat, virus corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Dalam waktu yang tergolong singkat, di Provinsi Riau virus corona menyebar ke berbagai kabupaten/kota.

Di Provinsi Riau sendiri, sejak mengetahui Covid-19 telah masuk di Indonesia, Pemerintah Provinsi Riau bersama seluruh stakeholder telah bergerak lebih dulu melakukan berbagai upaya-upaya pencegahan menyebaran Covid-19. Dalam hal ini kewajiban pemerintah melakukan 3T ( Tracing, Tracking dan Treatment).

Sejak awal diketahui ada yang terpapar Covid-19 di Riau, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera lakukan upaya tracing dan tracking secara masif untuk memotong penyebaran virus agar tidak meluas dengan melakukan screaning awal dari kontak-kontak erat berdasarkan kajian epidemiologi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana rantai penyebaran Covid-19 di Riau sejak ditemukan kasus pertama tersebut. Kemudian hasil dari tracing dan tracking inilah nantinya akan dilakukan testing dengan swab test. Jika di ketahui dari hasil swab adalah positif Covid-19 maka akan dilakukan treatment atau pemisahan sementara agar virus tidak menyebar atau menularkan ke orang yang tidak terpapar.

Berbicara tentang swab test, awal munculnya kasus Covid-19 ini, semua sampel yang berasal dari seluruh Indonesia di uji melalui laboratorium Litbangkes yang berada di Jakarta. Dengan semakin meningkat dan berkembang pesat penyebaran Covid-19, akan memberatkan beban kerja serta memakan waktu lama. Untuk itu sejak Maret lalu, Provinsi Riau mengambil langkah inisiatif untuk membangun sebuah laboratorium yang mampu menguji sampel untuk mengetahui Covid-19. Sesuai dengan instruksi gubernur, Pemerintah Provinsi Riau langsung menggesa agar Riau mampu menguji sampel swab untuk mempercepat mengetahui hasil swab agar bisa dilakukan tindakan cepat penanganan kasus yang bertujuan mempersempit penyebaran Covid-19 di Riau. Hingga pada akhirnya pada  21 April 2020, laboratorium Biomelekuler resmi dibuka dan peroperasi dengan fasilitas dua alat PCR.

Sejak Maret lalu, Pemerintah Provinsi Riau telah menunjuk 48 rumah sakit di Riau, baik tumah sakit pemerintah maupun swasta sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Dari jumlah tersebut, hingga kini ada 107 tempat tidur untuk ruang ICU dan 1.543 tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit, baik swasta maupun pemerintah.

Tak hanya itu, saat ini juga telah tersedia 45 tempat isolasi mandiri tersebar di kabupaten/kota se-Riau dengan jumlah tempat tidur 778 unit. Secara keseluruhan, untuk ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) seperti APD dan masker, obat, serta pendukung medis lainnya dalam penanganan Covid-19 masih tercukupi hingga saat ini. Untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan pelayanan kepada masyarakat di RS, Pemerintah Provinsi Riau sudah mendistribusikan 36 ventilator dan 20 oxigen concentrator ke RS rujukan penanganan Covid-19.  Sarana untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Riau merupakan gabungan dari pengadaan Pemerintah Provinsi Riau dan ada pula bantuan dari pihak swasta serta bantuan dari pemerintah pusat .

Meski di penghujung tahun 2020 angka kesembuhan Covid-19 semakin meningkat, Provinsi Riau terus berkomitmen menekan angka penyebaran Covid-19, salah satunya melakukan pencegahan ketat penyebaran Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bersama polisi, TNI, serta stakeholder terkait terus giat memberikan edukasi-edukasi pencegahan Covid-19. Perlu kesadaran bersama untuk bergotong royong mempersermpit penyebaran Covid-19 di Bumi Lancang Kuning ini dengan menerapkan 4M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan sabun, serta Menjaga jarak dan Mengindari kerumunan) agar Bumi Lancang Kuning terbebas dari Covid-19 sebagai tindaklanjut Perda Nomor  4 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan.(adv)

Laporan : Soleh Saputra (Pekanbaru)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Exit mobile version