Site icon Riau Pos

Gelang Jemaah Calon Haji Wajib Dipakai

gelang-jemaah-calon-haji-wajib-dipakai

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) mengingatkan pentingnya penggunaan gelang identitas jemaah calon haji (JCH). Para JCH wajib mengenakan gelang milik masing-masing.  Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin berpesan agar JCH selalu menggunakan gelang tersebut.

 

Gelang itu wajib dipakai sejak diterima hingga kembali ke rumah nanti. "Jangan sampai tertukar dengan siapa pun dan tidak diperbolehkan saling bertukar gelang identitas," tutur Akhmad Fauzin, Jumat (10/6).

Sebab, kata Akhmad, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting. Ada enam kolom dalam gelang tersebut. Kolom pertama berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. Misalnya, JKS 1443 H. Artinya, jemaah asal Embarkasi Jakarta-Bekasi yang berangkat pada 1443 H.

Kolom kedua berisi nomor kloter. Kolom ketiga memuat keterangan nomor paspor JCH. Kolom keempat tulisan jemaah haji Indonesia dalam bahasa Arab, al hajjul Indonesiyyi.

Lalu, kolom kelima dan keenam masing-masing berisi nama jemaah/petugas sesuai dengan nama di buku paspor serta bendera Merah Putih sebagai penanda jemaah atau petugas asal Indonesia. "Gelang tersebut sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi jemaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lain-lain," ungkapnya.

JCH Indonesia yang telah sampai ke Madinah terus bertambah. Hingga hari kelima pemberangkatan, tercatat 14.757 JCH sudah tiba. Untuk hari keenam, akan ada pemberangkatan 8 kloter dari 5 embarkasi dengan total 3.226 JCH.

Terpisah, Kementerian Agama (Kemenag) menepis isu bahwa Provinsi Aceh bakal mengelola haji secara mandiri. Hal itu terjadi setelah viral video pernyataan salah seorang anggota komisi VIII. "Itu disinformasi," kata Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.

Menurut dia, disinformasi tersebut pernah muncul pada Juni 2020. Persisnya tidak lama setelah pengumuman pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia kala itu. "Sekarang dimunculkan kembali dengan tujuan-tujuan tertentu. Ini jelas framing yang jahat," kata Wibowo.(mia/c19/bay/jpg)

 

Exit mobile version