Site icon Riau Pos

14 Orang Meninggal, 5.205 Jiwa Terdampak APG Gunung Semeru

14-orang-meninggal-5-205-jiwa-terdampak-apg-gunung-semeru

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – JUMLAH korban meninggal akibat terjangan awan panas guguran (APG) dari Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) sore, bertambah menjadi 14 orang. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merincikan jumlah korban meninggal menjadi 14 orang dengan 35 orang mengalami luka berat (LB) serta 21 orang luka ringan (LR) menjadikan total 56 orang yang mengalami luka akibat musibah APG Gunung Semeru.

“Masih ada 9 jiwa yang masih dalam proses verifikasi statusnya," jelas Muhari, kemarin (5/12).

Data ini sampai Ahad sore. Selain korban meninggal, BNPB mencatat total 5.205 jiwa terdampak musibah ini dengan 1.300 di antaranya masih berada di tempat pengungsian. Muhari mengatakan, bahwa hingga malam tadi memang belum terbentuk posko terpadu yang mengkoordinir penanganan tanggap bencana.

“Kepala BNPB sudah memerintahkan agar malam ini juga terbentuk posko terpadu. Sehingga data penduduk terdampak dari sisi barat (Kabupaten Malang, red) dan sisi timur (Kabupaten Lumajang, red) bisa lebih akurat," jelas Muhari.

Muhari menjelaskan bahwa BNPB telah menyediakan dana tunggu bagi penduduk yang rumahnya rusak terkena musibah APG ini sebesar Rp500 ribu per bulan untuk menyewa tempat tinggal sementara sambil menunggu perbaikan hunian dengan dukungan pemerintah.

Hingga kemarin sore proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan. Namun kendala utama yang dihadapi di antaranya adalah masih dinamisnya aktivitas Gunung Semeru. Pencarian sempat dihentikan pada Ahad pagi karena adanya peringatan luncuran APG dari kawah Jonggring Seloko.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, pihaknya mencatat setidaknya 2 kali luncuran APG pada Ahad (5/12). Yang pertama adalah sekitar pukul 05.13 WIB kemudian sekitar pukul 05.00 WIB. Berdasarkan pengamatan di lapangan, luncuran APG yang terjadi pada Sabtu sore mencapai jarak terjauh 11 kilometer. Sementara yang terjadi pada Ahad pagi sejauh 2 kilometer. Dengan luncuran APG pukul 10.00 WIB tidak bisa teramati karena kondisi cuaca.

“Tapi memang jarak luncurnya sudah berkurang," jelas Andiani.

Andiani mengatakan, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan munculnya PAG pada tanggal 1 Desember 2021. Kemudian dilanjutkan pada tanggal 2 Desember melalui surat maupun informasi WhatssApp Group (WAG) kepada stakeholder terkait.

Status Gunung Semeru saat luncuran APG hingga saat ini, kata Andiani, masih di level 2 (waspada) itu karena PPGA tidak mengamati aktivitas signifikan dari dapur magma Semeru. Status ini sudah berlangsung sejak Mei 2012.

“Tidak teramati gempa tektonik dalam. Kegempaan masih merupakan gempa-gempa yang sifatnya dangkal. Baik itu hembusan maupun guguran. Jadi sampai saat ini statusnya masih level 2. Tapi ini terus kami evaluasi. Bisa saja berubah," jelasnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana. Yakni 1 kilometer (km) dari kawah/puncak Gunungapi Semeru.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menjelaskan, tingkat aktivitas Gunung Api Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada). Untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi, tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

‘’Serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat," jelas Eko, kemarin.

Pasokan Listrik dan BBM
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi memastikan pasokan listrik untuk daerah terdampak erupsi Semeru berangsur pulih. Hingga hari Ahad (5/12) pagi, 33 gardu sudah menyala kembali, sehingga sebanyak 7.697 pelanggan telah mendapatkan suplai listrik. Selain listrik, pasokan BBM dan LPG juga tetap dijaga keberadaannya.

‘’Untuk menambah pasokan listrik, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 kilowatt (kw) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 kw sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat, serta menyiapkan personel bantuan dari ULP/UP3 terdekat," katanya.

Agung menuturkan, hingga Ahad pukul 06.00 WIB, dari 112 gardu yang terdampak kini 33 gardu sudah menyala kembali. Sehingga sebanyak 7.697 pelanggan telah mendapatkan pasokan listrik. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto menambahkan, PLN masih terus berupaya memulihkan seluruh pasokan listrik ke pelanggan. ‘’Hingga kini, masih ada 79 gardu distribusi dan 22.826 pelanggan yang terdampak padam," tambahnya.

Exit mobile version