PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Wabah virus corona (Covid-19) dirasakan oleh penyair Maymoon Nasution. Sebagai seorang guru honorer sebuah sekolah di Pangkalankerinci, Pelalawan, dia sangat merasakan secara ekonomi dari dampak corona ini.
Meski masih bisa berkarya di rumah, namun dia merasakan ketidakleluasaan dalam berkreativitas karena harus memikirkan persoalan ekonomi di masa tak produktif seperti ini. Kondisi harus berada di rumah dan melakukan social maupun physical distancing, membuatnya tak bisa melakukan kegiatan yang sering dilakukan, seperti diskusi-diskusi, dalam skala kecil maupun besar.
Sejak ada imbauan tinggal dan bekerja di rumah, hingga kini dia mengaku belum merasakan peran pemerintah, pusat maupun daerah Riau. Padahal sejak beberapa pekan terakhir, pemerintah menggadang-gadangkan akan menggelontorkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak corona.
"Pemerintah terkesan lamban. Tetapi seharusnya proses birokrasi bisa dipercepat, mengingat ini wabah yang melanda dunia," ujar tamatan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Islam Riau (UIR) ini kepada Riaupos.co, Senin (4/5/2020).
Dalam kondisi seperti ini, kata guru di SMA N Bernas Provinsi Riau ini, pemerintah diharapkan memberikan stimulus kepada ekonomi para seniman, khusus di Riau. Mengingat, peran seniman, budayawan, dan sastrawan juga sangat berperan memberikan pikiran dan gerakan mereka untuk kemajuan visi dan misi Riau.
Sayangnya, katanya, program kerja yang melibatkan seniman, sastrawan, atau budayawan itu belum ada di masa di mana mereka sangat memerlukan. Yang ada baru pendataan nama-nama seniman yang terdampak wabah.
"Menurut saya, pemerintah harus bergerak cepat, terutama dinas-dinas terkait. Jika cepat, saya sangat apresiasi kerja-kerja para birokrat, khususnya di Riau," jelas lelaki yang puisi-puisinya sudah dimuat di berbagai surat kabar arus utama seperti Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, dan beberapa media lain tersebut.
Kata dia, peran pemerintah sangat ditunggu seniman, budayawan, dan sastrawan agar bergerak cepat untuk memberi stimulus ekonomi. Menurutnya, selama ini mereka juga ikut serta menggerakkan rodan-roda pemerintah di sektor budaya, bahasa, adat-resam masyarakat itu secara secara luas dengan caranya masing-masing.
"Yang terjadi, kondisi hari ini, tidak hanya melumpuhkan ekonomi seniman, tetapi wabah juga melumpuhkan gerakan-gerakan kebudayaan untuk membantu visi pemerintahan tersebut. Ini yang menurut saya harus diperhatikan pemerintah," kata penulis buku kumpulan puisi Pedang dan Cinta yang Mengasahnya tersebut.
Laporan/Editor: Hary B Koriun