Site icon Riau Pos

Peringati Hari Kartini dengan Promosikan Batik Riau

Para perempuan muda di Kota Pekanbaru memeragakan pakaian khas Melayu Riau saat memperingati Hari Kartini yang diselenggarakan Puan Aspekraf Riau, Kamis (25/4/2024). (PRAPTI DEWI LESTARI/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dalam rangka peringatan Hari Kartini 21 April, puluhan ibu-ibu di Kota Pekanbaru yang tergabung dalam komunitas Asosiasi Pelaku Ekonomi Kreatif (Puan Aspekraf) Riau menggelar berbagai kegiatan dalam memeriahkan Hari Kartini dengan melestarikan batik di Provinsi Riau.

Kegiatan yang di laksanakan di salah satu hotel di Pekanbaru, Kamis (25/4) ini dihadiri Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau Adrias Hariyanto dan Ketua Puan Aspekraf Riau Irna Juita beserta para desainer dan pelaku UMKM lokal di Kota Pekanbaru.

Menurut Irna Juita, dalam memperingati Hari Kartini pihaknya mengadakan sejumlah agenda yang bukan hanya sekadar perayaan semata, tetapi juga bertujuan untuk mempromosikan batik Melayu Riau dan para desainer asal Riau dikenal oleh seluruh pecinta fashion di Indonesia dan mancanegara.

Apalagi kegiatan kali ini dilakukan Komunitas Puan Aspekraf dengan menggandeng PKK Provinsi Riau sehingga diharapkan dapat membantu memperkenalkan batik, tenun dan kain khas Melayu Riau.

Tak hanya itu, Puan Aspekraf juga mengadakan kegiatan yang menarik lainnya, seperti lomba desain baju kurung berbatik Riau yang menggunakan batik Rumah Batik Muara Takus, Batik Seruni Dayun, Batik Kloso dan Batik Yunna Pekanbaru, fashion show dengan para desainer puan Aspekraf Zully Fadhilah dan juga bazar UMKM.

Acara ini juga dihadiri bintang tamu model Malaysia Vivi Hafira yang ikut menggunakan batik Riau dari rancangan Puan Aspekraf yaitu Abyansyah, Shanty Lestari Putriyana dan Sania Amirah boutique.

Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau Adrias Hariyanto mengapresiasi kegiatan yang sangat dinilai positif dan bermanfaat karena ikut

membantu pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan batik Melayu Riau kepada masyarakat.

Langkah ini dinilai dapat mengimplementasikan jati diri perempuan sebagai Kartini milenial yang ikutan melestarikan budaya dan hasil kesenian khas Riau kepada masyarakat luas.

“Kita semua adalah Kartini yang bukan hanya dapat berkontribusi dalam rumah tangga tapi juga dalam melestarikan kebudayaan serta hasil karya para kaum hawa lainnya khususnya didunia batik, tenun dan hasil produksi UMKM khas Riau kepada masyarakat luas,” ujarnya.(ayi)

Exit mobile version