Rabu, 4 Desember 2024

7.000 Kantong Darah Dihimpun Setiap Bulan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sekitar 5.000 hingga 7.000 kantong darah diproduksi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pekanbaru per bulan. Permintaan serta persediaan tergantung dari banyaknya pendonor setiap harinya, dan rumah sakit yang meminta persediaan per hari. Pendonor bisa dari kalangan mana saja. 

Darah reject (rusak) yang terdeteksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sipilis biasanya akan dikirim ke Jakarta untuk dimusnahkan. Pemusnahan darah reject diproses oleh perusahaan khusus. 

Darah yang layak untuk ditransfusikan setelah dilakukan pemeriksaan sekitar 2 jam, sampai benar-benar dikatakan aman dari empat penyakit tadi, serta proses cocok serasi. 

"Darah akan diolah melalui proses cocok serasi, baru darah bisa ditransfusikan, karena sekarang sudah tidak dipakai istilah universal. Sesuai UU yang telah diatur, PMI bertugas membantu mengolah darah serta mendistribusikannya secara aman, jangan sampai darah berakibat fatal ke penerima," kata Zulkifli, Kepala Markas PMI Pekanbaru saat ditemui Riau Pos beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Ramadan dan Idulfitri, GPM Digencarkan

Zulkifli menuturkan, paling efektif itu adalah donor keluarga, "Itu sudah otomatis karena di dalam darah itu banyak dan semua kehidupannya di situ, makanya dikatakan cocok serasi, baru darah ditranfusikan. Jika tidak akan diolah lagi dan diperlukan waktu 2 jam," katanya lagi.

Zulkifli menjelaskan sesuai surat edaran nomor HK/ Menkes/31/I/2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, tarif darah disesuaikan dengan tarif yang diatur masing-masing daerah. Maksimal Rp360 ribu per kantong. 

"Munculnya angka itu dikarenakan adanya proses pengolahan, sampai operasional, pengecekan empat penyakit, HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sipilis, serta HB (Hemoglobin) dan tensi," ucapnya.

Baca Juga:  Sopir Truk Bubar, Jalan Sudirman Kembali Normal

Masyarakat harus sadar akan pentingnya donor darah, karena kita tidak tahu kapan hal buruk bisa menimpa kita.(lim)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sekitar 5.000 hingga 7.000 kantong darah diproduksi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pekanbaru per bulan. Permintaan serta persediaan tergantung dari banyaknya pendonor setiap harinya, dan rumah sakit yang meminta persediaan per hari. Pendonor bisa dari kalangan mana saja. 

Darah reject (rusak) yang terdeteksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sipilis biasanya akan dikirim ke Jakarta untuk dimusnahkan. Pemusnahan darah reject diproses oleh perusahaan khusus. 

- Advertisement -

Darah yang layak untuk ditransfusikan setelah dilakukan pemeriksaan sekitar 2 jam, sampai benar-benar dikatakan aman dari empat penyakit tadi, serta proses cocok serasi. 

"Darah akan diolah melalui proses cocok serasi, baru darah bisa ditransfusikan, karena sekarang sudah tidak dipakai istilah universal. Sesuai UU yang telah diatur, PMI bertugas membantu mengolah darah serta mendistribusikannya secara aman, jangan sampai darah berakibat fatal ke penerima," kata Zulkifli, Kepala Markas PMI Pekanbaru saat ditemui Riau Pos beberapa waktu lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tak Rampung, Pengerjaan Pasar Induk Diperpanjang

Zulkifli menuturkan, paling efektif itu adalah donor keluarga, "Itu sudah otomatis karena di dalam darah itu banyak dan semua kehidupannya di situ, makanya dikatakan cocok serasi, baru darah ditranfusikan. Jika tidak akan diolah lagi dan diperlukan waktu 2 jam," katanya lagi.

Zulkifli menjelaskan sesuai surat edaran nomor HK/ Menkes/31/I/2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, tarif darah disesuaikan dengan tarif yang diatur masing-masing daerah. Maksimal Rp360 ribu per kantong. 

"Munculnya angka itu dikarenakan adanya proses pengolahan, sampai operasional, pengecekan empat penyakit, HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sipilis, serta HB (Hemoglobin) dan tensi," ucapnya.

Baca Juga:  Ciptakan Generasi Unggul, Kreatif dan Berdaya Saing

Masyarakat harus sadar akan pentingnya donor darah, karena kita tidak tahu kapan hal buruk bisa menimpa kita.(lim)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari