Site icon Riau Pos

Penurunan Stunting Jadi Salah Satu Program Prioritas Pj Gubri

Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto memberikan sambutan dalam salah satu acara, baru-baru ini. (DISKOMINFOTIK RIAU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto meminta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Riau segera menggesa program penurunan stunting (tengkes) di Riau. Pasalnya, saat ini angka stunting di Riau berada di angka 17 persen, dan diharapkan akhir tahun ini turun menjadi 14 persen.

“Kita minta penurunan stunting ini harus menjadi perhatian OPD terkait, karena penurunan stunting ini merupakan program prioritas nasional,” ujar Pj Gubri, SF Hariyanto, Selasa (12/3).Untuk mengetahui sejauh mana program penurunan stunting yang dilakukan, Pj Gubri meminta OPD terkait menyiapkan data-data penanganan stunting.

“Kita minta data-datanya karena sekarang angka stunting di Riau masih 17 persen. Kita berharap tahun ini bisa turun 14 persen. Dari data itu, kita akan rumuskan pola dan cara yang harus dilakukan untuk penurunan angka stunting,” sebutnya.

“Kita berharap persoalan stunting di Provinsi Riau dapat diselesaikan. Karena itu, kita perlu melakukan upaya-upaya agar stunting dapat ditekan, termasuk upaya pencegahannya harus dipikirkan,” tambahnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat, pada tahun 2022 angka stunting di tiga daerah di Riau mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Siak, dan Kota Pekanbaru.

Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Sri Sadono Mulyanto mengatakan, di Kabupaten Inhil naik 0,1 persen, Siak naik 2,2 persen, dan Kota Pekanbaru naik 5,4 persen. “Untuk data angka prevalensi stunting di Riau tahun 2022 sebesar 17 persen, atau turun dari tahun sebelumnya yakni 22,3 persen. Namun di tahun 2022, ada tiga daerah yang angka prevalensi stunting justru naik yakni Inhil, Siak dan Pekanbaru,” katanya.

Selain tiga daerah tersebut, angka prevalensi stunting di tahun 2022 tercatat turun. Di antaranya Kabupaten Bengkalis 8,4 persen, turun dari 21,9 persen. Rokan Hilir 14,7 persen, turun dari 29,7 persen. Kampar 14,5 persen, turun dari 25,7 persen.

“Kemudian Dumai 12,8 persen turun dari 23 persen. Pelalawan 11,2 persen, turun dari 21,2 persen. Indragiri Hulu 16,7 persen, turun dari 23,6 persen. Kepulauan Meranti 17,5 persen, turun dari 22,3 persen. Kuansing 17,8 persen, turun dari 22,4 persen. Dan Rokan Hulu 22 persen, turun dari 25,8 persen,” paparnya.(adv/sol)

Exit mobile version