PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali menganggarkan hibah hewan ternak untuk tahun anggaran 2022. Dimana, rencana tersebut sudah dimasukkan Pemprov Riau ke dalam rancangan APBD. Hal ini mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Sebab, pada tahun ini hibah hewan ternak sebanyak 2.300 ekor sapi juga dianggarkan. Namun gagal tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ketua Komisi II DPRD Riau Robin P Hutagalung menuturkan, pihaknya telah mewanti-wanti Pemprov Riau agar penyaluran hibah hewan ternak tidak lagi gagal pada tahun berikutnya. Ia menyarankan pemprov melalui dinas terkait agar proses pelelangan dilakukan pada awal tahun. Hal itu untuk mengantisipasi kendala teknis atau kendala lainnya.
"Ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kita ke masyarakat. Harapan kami tentu di 2022 tidak lagi terkendala. Agar masyarakat tidak menganggap kelembagaan kita ini berbohong. Ini tidak hanya ke DPRD, imbasnya juga kepada pak Gubernur sebagai kepala daerah. Jadi kepada OPD terkait harus dipersiapkan betul," pesan Robin, Kamis (11/11).
Diakui dia, pada APBD 2021 sebetulnya memang ada kuota hibah ternak sebanyak 2.300 ekor. Namun karena adanya kendala teknis di OPD terkait, proses lelang dengan pihak ketiga baru dilaksanakan di penghujung tahun. Mengingat waktu yang sangat singkat, pihak kontraktor pemenang tender menyatakan ketidaksanggupannya untuk melanjutkan kerja sama tersebut. Robin mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Imbasnya masyarakat mengalami kerugian, sebab kelompok tani (poktan) sudah mempersiapkan kandang untuk tempat ternak. Tapi bantuan tersebut malah gagal diterima masyarakat. "Karena ketika masyarakat tahu mereka dapat hibah sapi langsung mereka siapkan kandangnya. Ini kan harus mengeluarkan biaya. Jadi masyarakat sangat kecewa," pungkas Robin.(nda)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali menganggarkan hibah hewan ternak untuk tahun anggaran 2022. Dimana, rencana tersebut sudah dimasukkan Pemprov Riau ke dalam rancangan APBD. Hal ini mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Sebab, pada tahun ini hibah hewan ternak sebanyak 2.300 ekor sapi juga dianggarkan. Namun gagal tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
- Advertisement -
Ketua Komisi II DPRD Riau Robin P Hutagalung menuturkan, pihaknya telah mewanti-wanti Pemprov Riau agar penyaluran hibah hewan ternak tidak lagi gagal pada tahun berikutnya. Ia menyarankan pemprov melalui dinas terkait agar proses pelelangan dilakukan pada awal tahun. Hal itu untuk mengantisipasi kendala teknis atau kendala lainnya.
"Ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kita ke masyarakat. Harapan kami tentu di 2022 tidak lagi terkendala. Agar masyarakat tidak menganggap kelembagaan kita ini berbohong. Ini tidak hanya ke DPRD, imbasnya juga kepada pak Gubernur sebagai kepala daerah. Jadi kepada OPD terkait harus dipersiapkan betul," pesan Robin, Kamis (11/11).
- Advertisement -
Diakui dia, pada APBD 2021 sebetulnya memang ada kuota hibah ternak sebanyak 2.300 ekor. Namun karena adanya kendala teknis di OPD terkait, proses lelang dengan pihak ketiga baru dilaksanakan di penghujung tahun. Mengingat waktu yang sangat singkat, pihak kontraktor pemenang tender menyatakan ketidaksanggupannya untuk melanjutkan kerja sama tersebut. Robin mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Imbasnya masyarakat mengalami kerugian, sebab kelompok tani (poktan) sudah mempersiapkan kandang untuk tempat ternak. Tapi bantuan tersebut malah gagal diterima masyarakat. "Karena ketika masyarakat tahu mereka dapat hibah sapi langsung mereka siapkan kandangnya. Ini kan harus mengeluarkan biaya. Jadi masyarakat sangat kecewa," pungkas Robin.(nda)