Selasa, 8 Juli 2025

PSMTI Pekanbaru Gelar Perayaan Budaya Festival Duan Wu Jie 2022

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, tahun ini Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pekanbaru bersama PSMTI Riau, Perwanti Riau dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Riau mengadakan makan bakcang bersama dalam perayaan budaya Festival Duan Wu Jie 2022.

Festival makan kue cang bersama ini diselenggarakan di Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setia Budi, Kecamatan Limapuluh, Sabtu (4/6). Hadir puluhan warga Tionghoa di Pekanbaru serta para pengurus PSMTI Kota Pekanbaru, pengurus PSMTI Riau, relawan PSMTI Riau Peduli, PSMTI Kampar dan anggota Perwanti PSMTI Riau serta mahasiswa.

Menurut Ketua Panitia Tutik kepada Riau Pos, walaupun kegiatan makan bakcang bersama ini baru kembali dilaksanakan, namun dirinya senang, karena acara ini dapat menarik minat para kaum muda Tionghoa untuk melestarikan budaya mereka.

Apalagi, sebelum pandemi melanda Indonesia dan Provinsi Riau festival makan kue cang bersama ini menjadi agenda rutin Perwanti Riau dan PSMTI Pekanbaru serta PSMTI Riau setiap tahun untuk melestarikan budaya Tionghoa.

Baca Juga:  Empat Bus TMP Layani Trayek Baru, Rute Pekanbaru - Danau Bingkuang

Selain itu, lanjut Tutik, dalam perayaan Duan Wu Jie sangat identik dengan makan kue cang yang terdiri dari bacang dan kicang. Makanan terbuat dari beras ketan serta dibungkus dengan daun bambu.

"Jadi kue ini berbahan dasar beras ketan yang dibuat dengan isi dan tanpa isian. Kalau kicang adalah kue ketan yang tanpa isi di dalamnya dan dimakan dengan selai atau gula merah. Sedangkan bacang berisi daging halal dan nonhalal, bisa juga berupa vegetarian," ulasnya.

Tak hanya sekedar makan bersama. Dikatakan Tutik lagi, setiap warga Tionghoa yang datang juga diajarkan teknik membungkus kue cang dengan menggunakan daun bambu, dengan empat sudut yang harus tersambung satu dengan yang lainnya.

Baca Juga:  Seleksi Calon Sekdaprov, Tiga Pendaftar Tersingkir

"Kami ingin melestarikan budaya ini. Itu makanya kami mengajak warga Tionghoa untuk belajar membungkus kue cang. Kami dapat mensosialisasikannya atau roadshow ke berbagai sekolah dan organisasi Tionnghoa untuk lebih mengenalkan kue cang," jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Seni dan Budaya Leo Hady Hastomo didampingi Wakil Ketua Bidang Media Ket Tjing menjelaskan filosofi Duan Wu Jie atau yang dikenal juga sebagai Dragon Boat Festival ini, merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa. Perayaan jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

"Kami berharap perayaan dapat melestarikan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda tentang salah satu budaya Tionghoa dengan mengerti cara membuat kue cang. Apalagi, Duan Wu Jie merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa dan mempunyai makna cinta kebangsaan," tutupnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, tahun ini Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pekanbaru bersama PSMTI Riau, Perwanti Riau dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Riau mengadakan makan bakcang bersama dalam perayaan budaya Festival Duan Wu Jie 2022.

Festival makan kue cang bersama ini diselenggarakan di Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setia Budi, Kecamatan Limapuluh, Sabtu (4/6). Hadir puluhan warga Tionghoa di Pekanbaru serta para pengurus PSMTI Kota Pekanbaru, pengurus PSMTI Riau, relawan PSMTI Riau Peduli, PSMTI Kampar dan anggota Perwanti PSMTI Riau serta mahasiswa.

Menurut Ketua Panitia Tutik kepada Riau Pos, walaupun kegiatan makan bakcang bersama ini baru kembali dilaksanakan, namun dirinya senang, karena acara ini dapat menarik minat para kaum muda Tionghoa untuk melestarikan budaya mereka.

Apalagi, sebelum pandemi melanda Indonesia dan Provinsi Riau festival makan kue cang bersama ini menjadi agenda rutin Perwanti Riau dan PSMTI Pekanbaru serta PSMTI Riau setiap tahun untuk melestarikan budaya Tionghoa.

Baca Juga:  Kemenag Siapkan Sembilan Ekor Sapi Kurban

Selain itu, lanjut Tutik, dalam perayaan Duan Wu Jie sangat identik dengan makan kue cang yang terdiri dari bacang dan kicang. Makanan terbuat dari beras ketan serta dibungkus dengan daun bambu.

- Advertisement -

"Jadi kue ini berbahan dasar beras ketan yang dibuat dengan isi dan tanpa isian. Kalau kicang adalah kue ketan yang tanpa isi di dalamnya dan dimakan dengan selai atau gula merah. Sedangkan bacang berisi daging halal dan nonhalal, bisa juga berupa vegetarian," ulasnya.

Tak hanya sekedar makan bersama. Dikatakan Tutik lagi, setiap warga Tionghoa yang datang juga diajarkan teknik membungkus kue cang dengan menggunakan daun bambu, dengan empat sudut yang harus tersambung satu dengan yang lainnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tempatkan Personel di Titik Rawan Macet

"Kami ingin melestarikan budaya ini. Itu makanya kami mengajak warga Tionghoa untuk belajar membungkus kue cang. Kami dapat mensosialisasikannya atau roadshow ke berbagai sekolah dan organisasi Tionnghoa untuk lebih mengenalkan kue cang," jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Seni dan Budaya Leo Hady Hastomo didampingi Wakil Ketua Bidang Media Ket Tjing menjelaskan filosofi Duan Wu Jie atau yang dikenal juga sebagai Dragon Boat Festival ini, merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa. Perayaan jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

"Kami berharap perayaan dapat melestarikan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda tentang salah satu budaya Tionghoa dengan mengerti cara membuat kue cang. Apalagi, Duan Wu Jie merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa dan mempunyai makna cinta kebangsaan," tutupnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, tahun ini Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pekanbaru bersama PSMTI Riau, Perwanti Riau dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Riau mengadakan makan bakcang bersama dalam perayaan budaya Festival Duan Wu Jie 2022.

Festival makan kue cang bersama ini diselenggarakan di Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setia Budi, Kecamatan Limapuluh, Sabtu (4/6). Hadir puluhan warga Tionghoa di Pekanbaru serta para pengurus PSMTI Kota Pekanbaru, pengurus PSMTI Riau, relawan PSMTI Riau Peduli, PSMTI Kampar dan anggota Perwanti PSMTI Riau serta mahasiswa.

Menurut Ketua Panitia Tutik kepada Riau Pos, walaupun kegiatan makan bakcang bersama ini baru kembali dilaksanakan, namun dirinya senang, karena acara ini dapat menarik minat para kaum muda Tionghoa untuk melestarikan budaya mereka.

Apalagi, sebelum pandemi melanda Indonesia dan Provinsi Riau festival makan kue cang bersama ini menjadi agenda rutin Perwanti Riau dan PSMTI Pekanbaru serta PSMTI Riau setiap tahun untuk melestarikan budaya Tionghoa.

Baca Juga:  Seleksi Calon Sekdaprov, Tiga Pendaftar Tersingkir

Selain itu, lanjut Tutik, dalam perayaan Duan Wu Jie sangat identik dengan makan kue cang yang terdiri dari bacang dan kicang. Makanan terbuat dari beras ketan serta dibungkus dengan daun bambu.

"Jadi kue ini berbahan dasar beras ketan yang dibuat dengan isi dan tanpa isian. Kalau kicang adalah kue ketan yang tanpa isi di dalamnya dan dimakan dengan selai atau gula merah. Sedangkan bacang berisi daging halal dan nonhalal, bisa juga berupa vegetarian," ulasnya.

Tak hanya sekedar makan bersama. Dikatakan Tutik lagi, setiap warga Tionghoa yang datang juga diajarkan teknik membungkus kue cang dengan menggunakan daun bambu, dengan empat sudut yang harus tersambung satu dengan yang lainnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Pemanfaatan OA kepada Unsur Pelaksana Administrasi

"Kami ingin melestarikan budaya ini. Itu makanya kami mengajak warga Tionghoa untuk belajar membungkus kue cang. Kami dapat mensosialisasikannya atau roadshow ke berbagai sekolah dan organisasi Tionnghoa untuk lebih mengenalkan kue cang," jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Seni dan Budaya Leo Hady Hastomo didampingi Wakil Ketua Bidang Media Ket Tjing menjelaskan filosofi Duan Wu Jie atau yang dikenal juga sebagai Dragon Boat Festival ini, merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa. Perayaan jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

"Kami berharap perayaan dapat melestarikan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda tentang salah satu budaya Tionghoa dengan mengerti cara membuat kue cang. Apalagi, Duan Wu Jie merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa dan mempunyai makna cinta kebangsaan," tutupnya.(ayi)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari