Sabtu, 14 Desember 2024

Demi BLT Warga Rela Berkerumun di Kantor Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, ratusan masyarakat antusias berkumpul di halaman Kantor Pos di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (2/8). Ini mereka lakukan demi mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). Dan uang tunai Rp600 ribu. Terlihat para orangtua turut membawa anak mereka untuk mengantre.

Menurut Dewi salah seorang warga penerima BLT dari Kecamatan Tenayan Raya, alur pembagian sudah cukup baik daripada sebelumnya, walaupun tetap terjadi kerumunan.

"Tapi bagus kok. Sudah bagus susunannya. Sudah bagus dari tahun kemarin ya," ujarnya.

Pantauan Riau Pos di lokasi, petugas membantu warga berbaris rapi dan tenang. Dalam pengambilan BLT kali ini, masyarakat diwajibkan membawa kartu keluarga (KK) asli dan fotokopi. Ada enam loket yang disediakan untuk registrasi pengambilan BLT tersebut. Khusus kali ini pengambilan dilakukan untuk masyarakat Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Kulim.

Petugas kepolisian berjaga untuk mengingatkan kerumunan warga agar tidak berdempetan, namun tak diindahkan. Warga tetap berkerumun dan melepas masker.

Seorang penerima BLT bernama Giyem mengatakan, walaupun dilanda Covid-19, ia tetap ingin mengambil BLT untuk keperluannya sehari-hari.

"Di sini ambil BLT sama beras. Jumlah uangnya Rp600 Ribu. Mau nggak mau ya harus diambil bantuan ini walaupun lagi virus corona," ucap Giyem.

Ia juga mengaku telah mengantre sejak Jumat lalu. "Sebelumnya di kantor lurah, namun dibubarkan karena kerumunan. Terus sekarang disuruh ke Kantor Pos, tapi malah tambah makin parah ramainya," jelasnya.

Giyem juga menyebutkan, masyarakat yang menerima BLT tidak dikasih nomor antrean. "Tidak ada nomor antrean. Setelah kami memberikan berkas, terus kami disuruh nunggu saja," jelasnya.

Baca Juga:  Camat Rumbai Timur Tinjau Vaksinasi Massal

Setelah menunggu berjam-jam, satu per satu warga pulang dengan membawa bantuan dengan penuh rasa syukur. Namun ada pula warga yang sudah lelah menunggu lama dan akhirnya memilih pulang dan kembali lagi esok hari.

Sementara itu, salah seorang koordinator umum penyaluran BLT sekaligus Manajer Program Kemitraan Bina Lingkungan Syafri Gunawan mengatakan, penyaluran BLT di halaman Kantor Pos telah berlangsung sejak Senin (26/7) lalu. Dengan mekanisme pembagian sudah diatur jadwal per kecamatan dan setiap kecamatan diatur pula pembagian berupa jam pengambilannya guna menghindari kerumunan.

"Dalam sehari itu ada sekitar empat  kecamatan yang mengambil BLT. Jumlahnya berkisar 3.470 orang. Ini khusus untuk Kecamatan Bina Widya, Tuah Madani, Kulim, dan Tenayan Raya," ucapnya.

Namun saat ditanyai terkait kerumunan masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak serta memakai masker, diungkapkan Syafri, pihaknya sudah berupaya mengatur masyarakat agar tidak berkerumun dengan menerjunkan semua anggota, mulai pegawai organik, cleaning service, satpam, tenaga lepas harian, dan juga memperbanyak loket pembayaran. Bahkan anggota Polri dari polsek terdekat juga turun tangan membantu untuk mengatur warga.

"Masyarakat kita begitulah. Sudah diatur tidak mau ikut aturan. Apalagi tadi yang datang ternyata bukan saja yang menerima BLT yang dijadwalkan. Ada juga yang datang cuma untuk mengantar dan ada juga yang datang menanyakan jadwalnya," tambahnya.

Syafri melanjutkan, dalam penyaluran BLT tersebut bersamaan dengan pembagian beras bulog 10 kg yang merupakan program pemerintah pusat yang diberikan kepada PT Pos Indonesia dan mesti dijalankan.

Baca Juga:  Gubri Serahkan Bantuan RLH

Namun, penyaluran kali ini kebetulan waktunya bersamaan dengan pemberlakuan PPKM level 4 sehingga terjadi kerumunan orang di saat seharusnya berada di rumah.

"Kami masih menunggu perintah dari pusat. Selama belum ada perintah untuk diakhiri, kami akan tetap bayarkan bantuan ini dan sebenarnya masyarakat Pekanbaru sudah tahu perihal itu sehingga semestinya tidak perlu datang berbondong-bondong. Nanti pada hari-hari sepi baru datang akan lebih enak dan tidak ngantre, "tutupnya

Teknis Pembagian BLT Diatur Pemda

Penyerahan BLT di kantor pos menimbulkan kerumumunan di tengah pandemi dan di masa penerapan PPKM Level 4. Menanggapi hal tersebut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau mengatakan, pihaknya atau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya mencarikan alokasi pendananaan saja, sementara teknis pembagian diserahkan ke pemerintah daerah (pemda) atau Satgas Covid-19.

"Kemenkeu tidak mengatur teknis pembagian di lapangan. Kami hanya mencarikan alokasi pendanaannya karena ada perluasan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) atau penambahan alokasi terkait adanya PPKM di beberapa tempat," ujarnya, Senin (2/8).

Pada Senin (2/8),  BLT berupa beras 10 kg dan uang tunai sebesar Rp600 ribu dibagikan di kantor pos, Jalan Sudirman, Pekanbaru. Tampak kerumunan warga dari sejumlah kecamatan di Kota Bertuah seperti Kecamatan Tenayan Raya, dan Kecamatan Kulim menunggu antrean untuk dapat mendapatkan bantuan tersebut, hingga menghabiskan waktu berjam-jam dan tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti memakai masker, dan menjaga jarak.(ayi/anf)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, ratusan masyarakat antusias berkumpul di halaman Kantor Pos di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (2/8). Ini mereka lakukan demi mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). Dan uang tunai Rp600 ribu. Terlihat para orangtua turut membawa anak mereka untuk mengantre.

Menurut Dewi salah seorang warga penerima BLT dari Kecamatan Tenayan Raya, alur pembagian sudah cukup baik daripada sebelumnya, walaupun tetap terjadi kerumunan.

- Advertisement -

"Tapi bagus kok. Sudah bagus susunannya. Sudah bagus dari tahun kemarin ya," ujarnya.

Pantauan Riau Pos di lokasi, petugas membantu warga berbaris rapi dan tenang. Dalam pengambilan BLT kali ini, masyarakat diwajibkan membawa kartu keluarga (KK) asli dan fotokopi. Ada enam loket yang disediakan untuk registrasi pengambilan BLT tersebut. Khusus kali ini pengambilan dilakukan untuk masyarakat Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Kulim.

- Advertisement -

Petugas kepolisian berjaga untuk mengingatkan kerumunan warga agar tidak berdempetan, namun tak diindahkan. Warga tetap berkerumun dan melepas masker.

Seorang penerima BLT bernama Giyem mengatakan, walaupun dilanda Covid-19, ia tetap ingin mengambil BLT untuk keperluannya sehari-hari.

"Di sini ambil BLT sama beras. Jumlah uangnya Rp600 Ribu. Mau nggak mau ya harus diambil bantuan ini walaupun lagi virus corona," ucap Giyem.

Ia juga mengaku telah mengantre sejak Jumat lalu. "Sebelumnya di kantor lurah, namun dibubarkan karena kerumunan. Terus sekarang disuruh ke Kantor Pos, tapi malah tambah makin parah ramainya," jelasnya.

Giyem juga menyebutkan, masyarakat yang menerima BLT tidak dikasih nomor antrean. "Tidak ada nomor antrean. Setelah kami memberikan berkas, terus kami disuruh nunggu saja," jelasnya.

Baca Juga:  Camat Rumbai Timur Tinjau Vaksinasi Massal

Setelah menunggu berjam-jam, satu per satu warga pulang dengan membawa bantuan dengan penuh rasa syukur. Namun ada pula warga yang sudah lelah menunggu lama dan akhirnya memilih pulang dan kembali lagi esok hari.

Sementara itu, salah seorang koordinator umum penyaluran BLT sekaligus Manajer Program Kemitraan Bina Lingkungan Syafri Gunawan mengatakan, penyaluran BLT di halaman Kantor Pos telah berlangsung sejak Senin (26/7) lalu. Dengan mekanisme pembagian sudah diatur jadwal per kecamatan dan setiap kecamatan diatur pula pembagian berupa jam pengambilannya guna menghindari kerumunan.

"Dalam sehari itu ada sekitar empat  kecamatan yang mengambil BLT. Jumlahnya berkisar 3.470 orang. Ini khusus untuk Kecamatan Bina Widya, Tuah Madani, Kulim, dan Tenayan Raya," ucapnya.

Namun saat ditanyai terkait kerumunan masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak serta memakai masker, diungkapkan Syafri, pihaknya sudah berupaya mengatur masyarakat agar tidak berkerumun dengan menerjunkan semua anggota, mulai pegawai organik, cleaning service, satpam, tenaga lepas harian, dan juga memperbanyak loket pembayaran. Bahkan anggota Polri dari polsek terdekat juga turun tangan membantu untuk mengatur warga.

"Masyarakat kita begitulah. Sudah diatur tidak mau ikut aturan. Apalagi tadi yang datang ternyata bukan saja yang menerima BLT yang dijadwalkan. Ada juga yang datang cuma untuk mengantar dan ada juga yang datang menanyakan jadwalnya," tambahnya.

Syafri melanjutkan, dalam penyaluran BLT tersebut bersamaan dengan pembagian beras bulog 10 kg yang merupakan program pemerintah pusat yang diberikan kepada PT Pos Indonesia dan mesti dijalankan.

Baca Juga:  Dishub Evaluasi Layanan Bus TMP

Namun, penyaluran kali ini kebetulan waktunya bersamaan dengan pemberlakuan PPKM level 4 sehingga terjadi kerumunan orang di saat seharusnya berada di rumah.

"Kami masih menunggu perintah dari pusat. Selama belum ada perintah untuk diakhiri, kami akan tetap bayarkan bantuan ini dan sebenarnya masyarakat Pekanbaru sudah tahu perihal itu sehingga semestinya tidak perlu datang berbondong-bondong. Nanti pada hari-hari sepi baru datang akan lebih enak dan tidak ngantre, "tutupnya

Teknis Pembagian BLT Diatur Pemda

Penyerahan BLT di kantor pos menimbulkan kerumumunan di tengah pandemi dan di masa penerapan PPKM Level 4. Menanggapi hal tersebut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau mengatakan, pihaknya atau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya mencarikan alokasi pendananaan saja, sementara teknis pembagian diserahkan ke pemerintah daerah (pemda) atau Satgas Covid-19.

"Kemenkeu tidak mengatur teknis pembagian di lapangan. Kami hanya mencarikan alokasi pendanaannya karena ada perluasan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) atau penambahan alokasi terkait adanya PPKM di beberapa tempat," ujarnya, Senin (2/8).

Pada Senin (2/8),  BLT berupa beras 10 kg dan uang tunai sebesar Rp600 ribu dibagikan di kantor pos, Jalan Sudirman, Pekanbaru. Tampak kerumunan warga dari sejumlah kecamatan di Kota Bertuah seperti Kecamatan Tenayan Raya, dan Kecamatan Kulim menunggu antrean untuk dapat mendapatkan bantuan tersebut, hingga menghabiskan waktu berjam-jam dan tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti memakai masker, dan menjaga jarak.(ayi/anf)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari