Selasa, 10 Desember 2024

Penyerapan Dana Penanganan Corona Masih di Bawah 50 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Realisasi penyerapan dana penanganan pandemi virus corona belum ada yang sampai 50 persen untuk masing-masing sektornya. Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN I merangkap Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin.

Penyerapan paling tinggi ada pada perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) yang sebesar 41,93 persen dari Rp203,9 triliun.

Jika dihitung, penyerapan anggaran bansos baru sebesar Rp85,49 triliun. Salah satunya digunakan untuk program keluarga harapan (PKH) yang sebesar 27 triliun atau 72 persen dari pagu Rp37,4 triliun.

Kemudian, penyerapan kartu sembako tercatat sebesar Rp26 triliun atau setara dengan 59 persen dari alokasi yang disiapkan Rp43,6 triliun. Lalu, program bansos tunai dan non-tunai realisasinya sebesar Rp19 triliun atau 49 persen dari pagi Rp39,2 triliun.

Baca Juga:  Oppo Reno3 Pro 5G Digadang Tertipis di Kelasnya

Sementara, Budi mengakui penyerapan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa masih di bawah target. Ia bilang penyalurannya baru sebesar Rp9 triliun.

"Kami sudah diskusi kemarin dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT, red) dan Kementerian Keuangan. Kami melihat bahwa ada peluang agar program ini bisa ditambah dengan program yang mirip agar penyerapan bisa kami kejar," kata Budi dalam video conference, Jumat (7/8/2020).

Lalu, penyaluran dana penanganan virus corona di sektor UMKM baru sebesar 26,3 persen dari pagu Rp123,47 triliun. Itu artinya dana yang digunakan baru Rp32,47 triliun.

Dana itu salah satunya disalurkan untuk subsidi bunga UMKM sebesar Rp1,3 triliun. Realisasinya baru 3,71 persen dari alokasi yang mencapai Rp35 triliun.

"Kami melihat dengan Rp1,3 triliun sudah menjangkau 13 juta UMKM dan mensubsidi pinjaman sebesar Rp304 triliun. Jadi sudah sangat besar yang sudah disalurkan," terang Budi.

Baca Juga:  Mitsubishi Buka Layanan Booking Service di Gojek

Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan ekspansi program di sektor UMKM agar dana yang disiapkan segera terserap dan tersebar di masyarakat kalangan menengah ke bawah. Rencananya, pemerintah akan membuat program baru untuk UMKM.

"Kami lihat kesempatan untuk melakukan ekspansi program ini namun tetap arahannya ke UMKM," imbuh Budi.

Sementara, untuk dana sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) baru terserap 7,9 persen dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp106,1 triliun. Kemudian, dana untuk insentif usaha terserap 13,43 persen dari pagu Rp120 triliun dan pembiayaan korporasi masih nol dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp53,57 triliun. 

Sumber: Antara/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Realisasi penyerapan dana penanganan pandemi virus corona belum ada yang sampai 50 persen untuk masing-masing sektornya. Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN I merangkap Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin.

Penyerapan paling tinggi ada pada perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) yang sebesar 41,93 persen dari Rp203,9 triliun.

- Advertisement -

Jika dihitung, penyerapan anggaran bansos baru sebesar Rp85,49 triliun. Salah satunya digunakan untuk program keluarga harapan (PKH) yang sebesar 27 triliun atau 72 persen dari pagu Rp37,4 triliun.

Kemudian, penyerapan kartu sembako tercatat sebesar Rp26 triliun atau setara dengan 59 persen dari alokasi yang disiapkan Rp43,6 triliun. Lalu, program bansos tunai dan non-tunai realisasinya sebesar Rp19 triliun atau 49 persen dari pagi Rp39,2 triliun.

- Advertisement -
Baca Juga:  Xenia Masih Jadi Mobil Paling Laris di Jajaran Daihatsu

Sementara, Budi mengakui penyerapan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa masih di bawah target. Ia bilang penyalurannya baru sebesar Rp9 triliun.

"Kami sudah diskusi kemarin dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT, red) dan Kementerian Keuangan. Kami melihat bahwa ada peluang agar program ini bisa ditambah dengan program yang mirip agar penyerapan bisa kami kejar," kata Budi dalam video conference, Jumat (7/8/2020).

Lalu, penyaluran dana penanganan virus corona di sektor UMKM baru sebesar 26,3 persen dari pagu Rp123,47 triliun. Itu artinya dana yang digunakan baru Rp32,47 triliun.

Dana itu salah satunya disalurkan untuk subsidi bunga UMKM sebesar Rp1,3 triliun. Realisasinya baru 3,71 persen dari alokasi yang mencapai Rp35 triliun.

"Kami melihat dengan Rp1,3 triliun sudah menjangkau 13 juta UMKM dan mensubsidi pinjaman sebesar Rp304 triliun. Jadi sudah sangat besar yang sudah disalurkan," terang Budi.

Baca Juga:  Ekonomi Nasional Masih Lemah, Laba Bersih KBI Tumbuh 55 Persen

Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan ekspansi program di sektor UMKM agar dana yang disiapkan segera terserap dan tersebar di masyarakat kalangan menengah ke bawah. Rencananya, pemerintah akan membuat program baru untuk UMKM.

"Kami lihat kesempatan untuk melakukan ekspansi program ini namun tetap arahannya ke UMKM," imbuh Budi.

Sementara, untuk dana sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) baru terserap 7,9 persen dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp106,1 triliun. Kemudian, dana untuk insentif usaha terserap 13,43 persen dari pagu Rp120 triliun dan pembiayaan korporasi masih nol dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp53,57 triliun. 

Sumber: Antara/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari