Site icon Riau Pos

BI dan Kemenkeu Sosialisasikan SBR 007

SOSIALISASI: Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Kementerian Keuangan RI menyosialisasikan dan edukasi tentang produk investasi melalui surat utang negara ritel, berupa saving bond ritel (SBR) seri 007 di Aula BI Riau, Rabu (3/7/2019). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Kementerian Keuangan RI, Rabu (3/7) menggelar sosialisasi dan edukasi tentang produk investasi melalui surat utang negara ritel, berupa saving bond ritel (SBR) seri 007. Dalam kegiatan itu, hadir juga beberapa mitra distribusi seperti Trimegah Sekuritas, Bank Permata, dan fintech Invisee.

Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Riau Iskandar mengatakan, pada bulan Juli 2019 pemerintah akan kembali melakukan penjualan SBR dengan seri SBR007 secara online melalui 18 mitra distribusi yang telah ditetapkan.

Apalagi, secara nasional kegiatan ini digelar di enam kota, dan salah satunya di Pekanbaru. Pemerintah siap merilis dan menawarkan SBR seri 007 pada 11-25 Juli mendatang.

Saat ini, realisasi penjualan SBR005 mencapai Rp4 triliun. Untuk SBR006 realisasi penjualannya mencapai Rp2,2 triliun. Untuk SBR007 ditarget Rp2 triliunan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.08/2018 tentang Penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel di pasar perdana domestik, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menetapkan PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, dan PT Bahana Sekuritas sebagai mitra distribusi dalam rangka penjualan SUN ritel di pasar perdana domestik. Penunjukan ini mulai berlaku efektif sejak 16 April 2019 lalu.

Itu sebabnya, 18 mitra distribusi tersebut yang akan membantu pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian SUN ritel di pasar perdana domestik secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

“Bagi nasabah yang ingin membeli SBR007 bisa mendaftar ke masing-masing banknya untuk pembelian SBR007 secara online, seperti seri sebelumnya masyarakat yang berminat berinvestasi pada instrumen ini juga cukup menyisihkan uang minimal Rp1.000.000 dengan maksimum pemesanan Rp3 miliar,” tegasnya.(ayi)
Editor: Eko Faizin
Exit mobile version