Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Prof Sri Indarti Deklarasikan Diri Jadi Calon Rektor Unri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau (Unri) Prof Dr Sri Indarti SE MSi mendeklarasikan diri maju sebagai calon Rektor Universitas Riau (Unri) masa jabatan 2022-2026. Dalam kontestasi ini, dia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memajukan Unri.

Pendaftaran calon Rektor Unri periode 2022-2026 dibuka pada 18-31 Mei ini. Pemilihan digelar karena rektor saat ini Prof Aras Mulyadi sudah memasuki akhir periode jabatan tahun ini.

Prof Sri mendeklarasikan diri setelah mendapatkan dukungan dari senat FEB. Berbekal dua periode menjadi Dekan FEB dan pernah pula memegang tanggung jawab mulai dari sekretaris jurusan, ketua jurusan hingga Wakil Dekan I di FEB, dia bertekad membawa pengalamannya untuk memimpin Unri.

Kepada Riaupos.co, Jumat (13/5), Prof Sri menuturkan, dukungan dari koleganya yang membuat tekad untuk mencalonkan diri menguat. "Pertama, itu karena dukungan dari kolega senat fakultas.  Kan kita di setiap fakultas ada anggota senatnya. Dukungan cukup besar. Ditambah lagi rekan-rekan senat, dan beberapa dekan dari fakultas lain di Universitas Riau," ungkapnya.

Dukungan ini kata dia, adalah amanah yang harus diemban dan harus disikapi. Ada beberapa kali tawaran. Pertama dan kedua belum terpikir. Karena dukungan signifikan, ada tanggung jawab moril kita untuk memajukan Universitas Riau," imbuhnya.

Dalam niatnya untuk maju pada pemilihan untuk menjadi orang nomor satu di Unri, Sri Indarti akan menyelaraskan antara program yang sudah berjalan baik saat ini di Unri dengan potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan.

Baca Juga:  Bupati Berharap Misuri Jadi Lebih Besar

"Secara umum, pertama kita kan kalau yang baik dari universitas kita ini akan dilanjutkan. Rektor lama di 2025 mencanangkan kita PTNBH (Perguruan Tinggi Badan Hukum, red),  artinya otonom berdiri sendiri berbadan hukum. Ini pekerjaan besar," urainya.

Demi mencapai tujuan ini sambungnya, butuh kolaborasi berbagai pihak. Baik itu komponen-komponen civitas akademika, alumni maupun semua stakeholder. "Bagaimana semua berkolaborasi dan berkontribusi untuk itu. Ini kita tidak bisa berharap dari UKT saja. Selama ini kan dominan Uang Kuliah Tunggal. Kalau kolaborasi dan kontribusi dari semua stakeholder akan dicari income selain uang kuliah," papar dia.

Kemudian, majunya sebuah perguruan tinggi kata dia, memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. "Misalnya syaratnya harus ada prodi yang mempunyai akreditasi internasional. Hari ini kan belum. Ke depan bagaimana ini diprogramkan. Karena hari ini banyak prodi yang sudah mampu," urainya.

Tak kalah penting pula adalah bagaimana menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang ada. "Bagaimana pendapatan perguruan tinggi lebih besar. Ini kan perlu kerja sama semua komponen yang ada di Unri. Kalau taglinenya Ikafe (Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi, red) itu kontribusi dan kolaborasi. Ini penting (jadi rujukan, red)," sebut Prof Sri.

Baca Juga:  Bupati Minta Tenaga Pendidik Cetak Generasi Unggul

Disamping itu, dia akan lebih menggalakkan lagi program Mendikbudristek yang diluncurkan tahun 2020 lalu, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Sekarang kan mahasiswa passionnya apa,  di ekonomi misalnya, tapi passionnya jadi jurnalis misalnya, bisa ngambil beberapa semester di FISIP. Kemudian supaya punya kompetensi butuh magang di dalam negeri, luar negeri, itu kan butuh kerja sama.  Kita selaraskan. Karena itu indikator kinerja kemajuan, kenapa tidak kita selaraskan," ucapnya.

Selama memimpin di FEB Unri, Sri Indarti mencetuskan kelas bahasa Inggris. Kemudian juga di sana sudah terdapat program S3 manajemen mulai 2020 lalu. "Ini harus kita kembangkan potensi dari setiap fakultas. Jadi semua fakultas berkembang," tegasnya.

Sri Indarti dalam pemilihan Rektor Unri nanti akan bersaing dengan calon lain untuk memperebutkan sekitar  52 suara dari senat universitas atau 65 persen ditambah 28 suara atau 35 persen suara dari menteri. Sri berkeyakinan dengan dukungan banyak pihak bisa terpilih menjadi rektor.

"Insya Allah dengan dukungan teman-teman kita yakin menang. Saya berharap kontestasi ini berjalan baik dan berakhir baik serta bisa soft landing," tutupnya.

Laporan: M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau (Unri) Prof Dr Sri Indarti SE MSi mendeklarasikan diri maju sebagai calon Rektor Universitas Riau (Unri) masa jabatan 2022-2026. Dalam kontestasi ini, dia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memajukan Unri.

Pendaftaran calon Rektor Unri periode 2022-2026 dibuka pada 18-31 Mei ini. Pemilihan digelar karena rektor saat ini Prof Aras Mulyadi sudah memasuki akhir periode jabatan tahun ini.

- Advertisement -

Prof Sri mendeklarasikan diri setelah mendapatkan dukungan dari senat FEB. Berbekal dua periode menjadi Dekan FEB dan pernah pula memegang tanggung jawab mulai dari sekretaris jurusan, ketua jurusan hingga Wakil Dekan I di FEB, dia bertekad membawa pengalamannya untuk memimpin Unri.

Kepada Riaupos.co, Jumat (13/5), Prof Sri menuturkan, dukungan dari koleganya yang membuat tekad untuk mencalonkan diri menguat. "Pertama, itu karena dukungan dari kolega senat fakultas.  Kan kita di setiap fakultas ada anggota senatnya. Dukungan cukup besar. Ditambah lagi rekan-rekan senat, dan beberapa dekan dari fakultas lain di Universitas Riau," ungkapnya.

- Advertisement -

Dukungan ini kata dia, adalah amanah yang harus diemban dan harus disikapi. Ada beberapa kali tawaran. Pertama dan kedua belum terpikir. Karena dukungan signifikan, ada tanggung jawab moril kita untuk memajukan Universitas Riau," imbuhnya.

Dalam niatnya untuk maju pada pemilihan untuk menjadi orang nomor satu di Unri, Sri Indarti akan menyelaraskan antara program yang sudah berjalan baik saat ini di Unri dengan potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan.

Baca Juga:  KPK Pastikan Penyidikan Kasus yang Ditangani Novel Tetap Dikerjakan

"Secara umum, pertama kita kan kalau yang baik dari universitas kita ini akan dilanjutkan. Rektor lama di 2025 mencanangkan kita PTNBH (Perguruan Tinggi Badan Hukum, red),  artinya otonom berdiri sendiri berbadan hukum. Ini pekerjaan besar," urainya.

Demi mencapai tujuan ini sambungnya, butuh kolaborasi berbagai pihak. Baik itu komponen-komponen civitas akademika, alumni maupun semua stakeholder. "Bagaimana semua berkolaborasi dan berkontribusi untuk itu. Ini kita tidak bisa berharap dari UKT saja. Selama ini kan dominan Uang Kuliah Tunggal. Kalau kolaborasi dan kontribusi dari semua stakeholder akan dicari income selain uang kuliah," papar dia.

Kemudian, majunya sebuah perguruan tinggi kata dia, memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. "Misalnya syaratnya harus ada prodi yang mempunyai akreditasi internasional. Hari ini kan belum. Ke depan bagaimana ini diprogramkan. Karena hari ini banyak prodi yang sudah mampu," urainya.

Tak kalah penting pula adalah bagaimana menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang ada. "Bagaimana pendapatan perguruan tinggi lebih besar. Ini kan perlu kerja sama semua komponen yang ada di Unri. Kalau taglinenya Ikafe (Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi, red) itu kontribusi dan kolaborasi. Ini penting (jadi rujukan, red)," sebut Prof Sri.

Baca Juga:  Bantuan Subsidi Gaji Disalurkan 25 Agustus

Disamping itu, dia akan lebih menggalakkan lagi program Mendikbudristek yang diluncurkan tahun 2020 lalu, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Sekarang kan mahasiswa passionnya apa,  di ekonomi misalnya, tapi passionnya jadi jurnalis misalnya, bisa ngambil beberapa semester di FISIP. Kemudian supaya punya kompetensi butuh magang di dalam negeri, luar negeri, itu kan butuh kerja sama.  Kita selaraskan. Karena itu indikator kinerja kemajuan, kenapa tidak kita selaraskan," ucapnya.

Selama memimpin di FEB Unri, Sri Indarti mencetuskan kelas bahasa Inggris. Kemudian juga di sana sudah terdapat program S3 manajemen mulai 2020 lalu. "Ini harus kita kembangkan potensi dari setiap fakultas. Jadi semua fakultas berkembang," tegasnya.

Sri Indarti dalam pemilihan Rektor Unri nanti akan bersaing dengan calon lain untuk memperebutkan sekitar  52 suara dari senat universitas atau 65 persen ditambah 28 suara atau 35 persen suara dari menteri. Sri berkeyakinan dengan dukungan banyak pihak bisa terpilih menjadi rektor.

"Insya Allah dengan dukungan teman-teman kita yakin menang. Saya berharap kontestasi ini berjalan baik dan berakhir baik serta bisa soft landing," tutupnya.

Laporan: M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari