JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Program vaksinasi usia 12-17 tahun diharapkan memprioritaskan anak-anak yang berada di pesantren atau asrama, mengingat mereka sudah terlebih dahulu melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu disampaikan Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Dia juga meminta vaksisasi untuk pelajar bisa dipercepat.
"Saya kira kalau mau kebijakan vaksinasi dipercepat, saya mendorong supaya pondok pesantren yang santrinya sudah ada di pondoknya masing-masing itu yang harus diprioritaskan untuk divaksin," kata Syaiful dalam diskusi yang digelar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) via daring, Ahad (11/7/2021).
Vaksinasi untuk usia 12-17 tahun diatur dalam Surat Edaran HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan Serta Masyarakat Umum Lainnya dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 12-17 Tahun.
Surat itu diteken Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, pada 30 Juni 2021 lalu. Vaksin yang nantinya akan diberikan, merujuk pada uji klinis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni Sinovac.
Syaiful juga meminta Kemendikbud untuk lebih cepat dalam melakukan vaksinasi terhadap pelajar. Menurutnya, sejauh ini vakinasi terhadap anak masih tergolong lambat sehingga perlu dipercepat.
"Saya melihat ada sikap yang biasa saja dari Kemendikbud, tidak dimasukkan dalam kebijakan cepat, terintegrasi atau mungkin mau mengubah SKB 4 menteri dan seterusnya itu belum ada," ujar Syaiful.
Merespon hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi yang turut hadir dalam diskusi, mengatakan, sudah ada rencana soal vaksinasi terhadap pelajar sekolah asrama.
"Tinggal nanti Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pesantren tersebut untuk kemudian menyelenggarakan vaksinasi ini untuk anak-anak usia 12-17 tahun," ujar Nadia.
Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun