Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Diduga Rambah Pelajar  

(RIAUPOS.CO) — Bisnis prostitusi melibatkan kalangan pelajar di bawah umur sudah cukup lama terdengar di Duri. Meski baru beredar di lingkungan terbatas, kabar tersebut patut menjadi perhatian serius dari seluruh pihak.
Informasi yang didapat, prostitusi terselubung di kalangan remaja perempuan dari SMA maupun SMP sudah cukup lama terjadi di Duri.
Terkait bisnis esek-esek yang diduga melibatkan pelajar yang notabene adalah anak di bawah umur ini, Ketua Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kecamatan Mandau, Refri Amran, Selasa (30/7), mengaku miris mendengarnya. Ia pun tak menampik kalau praktik seperti itu ada dan telah terjadi di daerah ini.
Karena praktik ini haram dan sangat terlarang, Refri merasa perlu menyampaikan peringatan khusus. Terutama kepada para mucikari yang telah dengan sengaja mengeksploitir kalangan remaja perempuan di bawah umur. “Jangan coba-coba melibatkan anak dalam bisnis haram itu. Sanksi hukumnya berat,” tukasnya.
Refri juga mengaku sudah cukup sering mendengar dan mendapat laporan tentang pergaulan yang semakin bebas dan melampaui batas di kalangan remaja dan pelajar berlainan jenis di wilayah ini.
“Jangan keterlaluan dalam pergaulan. Untuk diingat, pacar kalian itu belum tentu akan menjadi suami kalian kelak. Makanya jauhi pergaulan yang akan menjerumuskan kalian ke lembah nista,” ujarnya.
Refri juga mengingatkan para orang tua, guru dan masyarakat banyak untuk bersama-sama menyelamatkan generasi muda dari pergaulan bebas.
“Anak memiliki tiga ruang interaksi. Di rumah, sekolah dan lingkungan. Porsi waktu terbesar mereka ada di rumah. Makanya peran orang tua sangat diperlukan untuk memantau perkembangan anak,” pungkas Refri.(ade)
Baca Juga:  Hampir Sepekan tanpa Tambahan Kasus
(RIAUPOS.CO) — Bisnis prostitusi melibatkan kalangan pelajar di bawah umur sudah cukup lama terdengar di Duri. Meski baru beredar di lingkungan terbatas, kabar tersebut patut menjadi perhatian serius dari seluruh pihak.
Informasi yang didapat, prostitusi terselubung di kalangan remaja perempuan dari SMA maupun SMP sudah cukup lama terjadi di Duri.
Terkait bisnis esek-esek yang diduga melibatkan pelajar yang notabene adalah anak di bawah umur ini, Ketua Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kecamatan Mandau, Refri Amran, Selasa (30/7), mengaku miris mendengarnya. Ia pun tak menampik kalau praktik seperti itu ada dan telah terjadi di daerah ini.
Karena praktik ini haram dan sangat terlarang, Refri merasa perlu menyampaikan peringatan khusus. Terutama kepada para mucikari yang telah dengan sengaja mengeksploitir kalangan remaja perempuan di bawah umur. “Jangan coba-coba melibatkan anak dalam bisnis haram itu. Sanksi hukumnya berat,” tukasnya.
Refri juga mengaku sudah cukup sering mendengar dan mendapat laporan tentang pergaulan yang semakin bebas dan melampaui batas di kalangan remaja dan pelajar berlainan jenis di wilayah ini.
“Jangan keterlaluan dalam pergaulan. Untuk diingat, pacar kalian itu belum tentu akan menjadi suami kalian kelak. Makanya jauhi pergaulan yang akan menjerumuskan kalian ke lembah nista,” ujarnya.
Refri juga mengingatkan para orang tua, guru dan masyarakat banyak untuk bersama-sama menyelamatkan generasi muda dari pergaulan bebas.
“Anak memiliki tiga ruang interaksi. Di rumah, sekolah dan lingkungan. Porsi waktu terbesar mereka ada di rumah. Makanya peran orang tua sangat diperlukan untuk memantau perkembangan anak,” pungkas Refri.(ade)
Baca Juga:  Abu Bakar Ba’asyir Bebas, Penjemput Wajib Rapid Test
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari