- APP Sinar Mas Alokasikan 600 Ribu Ha Lahan Konservasi
- MTC Hadirkan Kampoeng Senggol ColourFun Shopping
- Gelar BDS, DJP Riau Edukasi Pelaku Usaha Perkebunan
- Dubes Arab Saudi untuk AS Kunjungi Lokasi Penembakan di Florida
- Jadi Inspirasi Perempuan Turki, Wali Kota Risma Bertemu Erdogan
- A&W Restaurants Indonesia Hadirkan Carry On Snacks
- Sharp Indonesia Targetkan Kenaikan Pangsa Pasar di Kategori Smart TV
- FIF Group Raih Penghargaan Investor Award 2019
- Tak Sabar Tunggu Grand Final Road to Grand
- Rumah Warga Terbelah, Jalan Riau-Sumbar Retak
- Sosok Pekerja Keras untuk Kemajuan Pariwisata
- Sabtu-Ahad, Layanan Pajak Tetap Buka
- Warga Desa Telayap Dambakan Perbaikan Jalan
- Banjir Rendam 4 Kabupaten, Bantuan Mengalir
- Sanjayo Art Pertunjukan Pembuka Festival Teater Islam Dunia
KSOP Meranti Majukan Jadwal Keberangkatan

BACA JUGA
MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Ambruknya badan jalan nasional Pekanbaru-Tanjung Buton, yang berada di simpang empat Km 145 GS Kecamatan Pusako Rabu (6/11/19) kemarin, masih mengganggu akses transportasi yang berasal dari Kepulauan Meranti menuju ke pusat Provinsi Riau.
Sejak kejadian tersebut, membuat penumpang keberangkatan tujuan kedua daerah mengalami keterlambatan, baik di Pekanbaru, maupun di Selatpanjang sendiri.
Seperti dikatakan Petugas Keselamatan Berlayar, KSOP Selatpanjang, Suharto kepada Riau Pos, Selasa (12/11). Sejak empat hari yang lalu, penumpang kapal selalu terlambat dan kemalaman. Hal itu membuat tingkat keselamatan pelayaran dinilai semakin rawan.
Menyikapi hal tersebut, Selasa (12/11) KSOP Selatpanjang mengeluarkan surat perubahan jadwal keberangkatan bagi tujuan kedua daerah. Jadwal keberangkatan dipercepat.
"Mulai hari ini, keberangkatan speed boat (SB) untuk jadwal siang dimajukan. Jika sebelumnya diharuskan berangkat pada pukul 13.30 WIB, dimajukan menjadi pukul 12.00 Wib. Sehingga bisa tiba paling lama pukul 17.30 WIB," ujarnya.
Sebaliknya, dari Pekanbaru juga memajukan jadwal keberangkatan siang. "Supaya tiba sebelum malam," tambah Harto lagi.
Kapal SB tidak diperbolehkan jalan malam, pasalnya penerangan di laut terbatas pada malam hari. "Kapal cepat tidak boleh jalan malam. Karena rawan terjadi kecelakaan saat berlayar malam hari," tambahnya.
Diceritakan Harto, derita penumpang dan kendaraan darat yang akan melintasi simpang empat Km 145 yang ambruk tersebut terhambat, karena membutuhkan waktu untuk pemindahan penumpang dan loading barang saat menggunakan transportasi bus.
Harus diketahui, dari Selatpanjang, Meranti, penumpang harus berpindah sarana transportasi laut ke transportasi darat berulang kali. Di mana setelah menggunakan SB dari Selatpanjang ke pelabuhan Buton di Siak, dilanjutkan menggunakan bus menuju pelabuhan pribadi di Perawang.
Dari sana penumpang akan dipindahkan lagi ke SB menyusuri Sungai Siak dari Perawang ke Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru.(wir)