- Dirut Garuda Dicopot Secara Tidak Terhormat
- Garuda Muda Pede di Babak Semifinal, Meski Myanmar Lebih Bugar
- Pesepaktakraw Riau Ikut Sumbangkan Emas
- 2020, SPAM di Bukit Timah Beroperasi
- Geledah Tiga Lokasi di Kota Dumai, KPK Sita Sejumlah Dokumen Proyek
- KPK Geledah Kantor DPMPTSP Kota Dumai
- Melalui Kuasa Hukum, UAS Sampaikan 8 Poin Terkait Perceraiannya
- Masuri Melamar di PKB Bengkalis
- Rusdi Wandi Siap Bawa Akbarindo Bersinergi dengan Pemerintah
- Wabup Halim Sebut Potensi Perkebunan Bisa Jadi Andalan
- Langkah Politik Cutra Kian Intensif, Kembalikan Formulir ke PKB
- Diboyong ke Pekanbaru, Sadeli Dilepas Pihak Kejari Siak
- Penampilan Parade Lagu Daerah di Ruang Kita Festival II
- Muhamad Daftar di PKB Bengkalis
- Tumbuhkan Semangat Membangun Bangsa
Jadikan Perbedaan sebagai Pemersatu

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Ratusan warga Hulu Teso, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kuansing mengikuti karnaval peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
Berbagai pakaian daerah, bahkan reog dan kuda lumping ikut serta, termasuk anak PAUD, TK, SD, SLTP, meramaikan karnaval itu.
Selanjutnya Pemdes Hulu Teso menggelar upacara HUT RI, di lapangan sepakbola desa tersebut, bertindak sebagai inspektur upacara Kades Hulu Teso Mahfud disaksikan aparat desa bersama peserta karnaval dan warga.
Kemudian ada juga fragmen singkat yang dibawakan pemuda dan pemudi yang menggambarkan bagaimana perjuangan para pahlawan untuk melawan penjajah demi meraih kemerdekaan.
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh masyarakat Hj Muklisin dan Karang Taruna. Usai upacara pengibaran bendera, Kades Hulu Teso Mahfud menyampaikan kebahagiaannya atas dukungan penuh dari warga, sehingga karnaval dan upacara berlangsung lancar.
“Ini adalah momen paling bersejarah, di mana seluruh rakyat Indonesia merayakan HUT ke-74 RI. Menurutnya para pejuang telah berkorban darah dan air mata untuk kemerdekaan ini. Walau pun berbeda beda kita tetap satu juga. Maka,jadikan perbedaan sebagai pemersatu,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Mahfud, menumbuhkan rasa nasionalisme harus diawali dari diri sendiri, peduli dengan lingkungan sekitar, sebab tidak cukup menghormat bendera saja. Tetapi budayakan keberagaman persatuan dan gotong royong, tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras, budaya dan adat.
“Peringatan kemerdekaan dengan menghadirkan pakaian adat serta budaya bangsa yang perlu dilestarikan sebagai tradisi kebangsaan yang dapat menjadi panutan bagi generasi yang akan datang,” kata Mahfud.(mng)