- Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Suska Gelar Pameran Foto
- Pasar Kuliner Pekanbaru Menjanjikan
- Waspada, Pintu Spillway PLTA Koto Panjang Dibuka, Ketinggian Air Meningkat
- Mabuk Tuak, Umar Aniaya Kakak Kandung
- Bupati Tegaskan Pengelolaan BUMKep Harus Baik
- Kantor Imigrasi Mulai Sibuk Urus Paspor Haji
- Tiap OPD Diminta Gelar Iven Nasional Sekali Setahun
- 15 Penyandang Disabilitas Diberi Alat Bantu
- Kampung KB Tingkatkan Kualitas Penduduk
- BI Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan dan Keluarga Perbankan
- RSIA Zainab Pekanbaru Peringati Hari Disabilitas Nasional
- Bupati Buka FGD Satu Data Kependudukan BPS
- Razia Warung Remang dan Eks Lokalisasi
- Daihatsu Yakin Pertahankan Peringkat
- Warga Diminta Waspadai Harimau
Tangkap Tujuh Pelaku Pengirim TKI Ilegal
BACA JUGA
Direktur Dittipidum Bareskrim Brigjen Nico Afianta menuturkan, untuk kasus pertama korbannya bernama Tasini yang mengalami kekerasan oleh majikan. Bahkan, saat ini dalam kondisi terancam lumpuh. ”Namun, dia berhasil kabur dan melapor ke Kedutaan RI di Arab Saudi,” paparnya.
Setelahnya, Dittipidum mendeteksi pengirimnya merupakan Mamun dan Faisal Fahruroji. Dari pemeriksaan diketahui Mamun telah mengirim setidaknya 500 orang ke Arab Saudi. ”Kalau Faisal sudah 100 orang,” tuturnya.
Korban selanjutnya adalah Nadya Pratiwi. Nadya dikirim timur tengah dan mengalami siksaan. Namun, saat berupaya kabur dari majikannya, Nadya meninggal dunia. ”Dia terjatuh dari jendelan di lantai atas,” paparnya.
Penyidik tidak berhenti melakukan pengejaran terhadap pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap Nadya. Menurutnya, pengirim Nadya telah tertangkap bernama Een Maemunah dan Ahmad Syaifudin. ”Een telah melakukan hal ini sejak 2016 dan telah mengirim 200 TKW , untuk Ahmad Syaifudin mengirim 500 orang,” urainya.
Korban meninggal dunia kedua merupakan Reycal A Fanet. Ironisnya korban merupakan usia anak, pada usia 15 tahun dikirim untuk bekerja di Turki. Korban meninggal karena kelelahan akibat dipaksa bekerja tanpa istirahat dan hanya diberi makan sehari sekali.
”Kadang juga diberi makan bekas majikannya, terdapat luka bekas siksaan dalam tubuh korban,” ujarnya.
Pengirim dari Reycal merupakan Aan Nurhayati. Pelaku telah mengirim lebih dari 100 orang selama menjadi pengirim TKI ilegal. Untuk kasus terakhir dengan korban perempuan berinisial WW yang ditawari bekerja sebagai baby sister.
”Namun, malah dijadikan pekerja spa dan mengalami pelecehan seksual,” paparnya.
Menurutnya, penyidik tidak hanya berhenti pada pengirim TKI ilegal. Namun, juga berupaya menjerat majikan yang melakukan kekerasan dan kekejian semacam itu. Caranya, dengan meminta kedutaan untuk melaporkan para majikan tersebut. ”Sehingga bisa diproses hukum di negaranya,” jelasnya.(idr/lim)
Editor: Eko Faizin