- Memperjelas Dua Film Dilan Sebelumnya
- The Story Last Forever
- 3.531 Ha Kebun Terendam di Kampar
- Kunjungan Wisatawan di Indragiri Hulu Tahun 2019 Melebihi Target
- 1.200 Peserta Ikuti UKT Taekwondo Kota Pekanbaru
- Erman Taer Dikukuhkan Sebagai Guru Besar
- Kapolres Cup Tajaan IMI Siak tinggal Hitungan Jam
- Aplikasi Daring Riau Ojek Diluncurkan
- Intel Satpol PP Awasi Rusunawa
- Bangun Chemistry Demi Tampil Kompak
- Antisipasi Karhutla, Polsek Tualang Periksa Embung
- Danramil Instruksikan Babinsa Cegah Kebakaran
- Koperasi Binaan BRG Mulai Kembangkan Produk Khas Gambut
- Gubri Targetkan Peningkatan Peraih Adipura
- Sidak di LP Temukan Sajam
Malaysia Cari 200 Warga Rohingya yang ke Negaranya

BACA JUGA
”Jika kami menemukan mereka di perairan kami, kami akan membawa mereka ke pantai,” ujar Kepala Polisi Perlis Noor Mushar Mohamad seperti dikutip AFP. Saat ini belum diketahui apakah rombongan tersebut berangkat dari Bangladesh ataukah Myanmar.
Noor mengungkapkan, kemarin ada 47 orang Rohingya yang tiba di Malaysia. Usia mereka 14–30-an tahun dan seluruhnya laki-laki. Mereka diturunkan sekitar 1 kilometer dari bibir pantai dan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Pantai tersebut berlumpur sehingga butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di tepi. Enam orang memisahkan diri dan menghilang. Mereka tidak ikut tertangkap. ”Ini jelas pekerjaan sindikat perdagangan manusia yang bekerja sama dengan sindikat lokal,” tegas Noor.
Kepada polisi mereka mengaku membayar MYR 4.000 (Rp 13,8 juta) per orang kepada penyelundup asal Thailand agar bisa dibantu untuk sampai di Malaysia. Mereka datang bersama ratusan warga Rohingya lainnya di perahu yang lebih besar sebelum akhirnya dipindahkan ke perahu-perahu yang lebih kecil di perairan Thailand. Nah, ratusan orang yang belum berhasil mendarat di pantai Malaysia itulah yang kini tengah dicari.
Awal Maret lalu sudah ada 37 pengungsi Rohingya yang sampai di Malaysia dengan perahu kecil. Mereka tiba di pantai yang sama dengan rombongan kedua kemarin. Dikhawatirkan, dua rombongan itu hanyalah awal dari gelombang pengungsi Rohingya yang bakal menyerbu Malaysia.
”Saya takut akan ada lebih banyak orang Rohingya datang kecuali aparat kemaritiman segera meningkatkan patroli,” terang Noor.
Malaysia selama ini memang menjadi jujukan favorit pengungsi Rohingya. Sebab, warga Rohingya kerap diterima sebagai pekerja kasar di negara tersebut. Tentunya jika tidak tertangkap lebih dulu oleh patroli pantai. Biasanya mereka turun di Thailand dan melanjutkan lewat jalur darat atau langsung menuju pantai Malaysia seperti saat ini.(jpg)
Editor: Eko Faizin