Breaking News
- Puluhan Pengunjung Bakal Bermalam di Hammock
- Kabut Asap, Siswa SD di Liburkan
- Gubri Berharap Jokowi 2 Periode, Nih Respons Elite PKS
- Alfedri Yakin Riau Lebih Baik
- Decal Branding Xpander di Badan Garuda
- Ribuan Miras Oplosan Dimusnahkan
- BKN Serahkan 352 SK CPNS
- Festival Lampion Simbol Kerukunan
- Ketua Umum PA 212 Dapat Bantuan Hukum
- PLN Beri Diskon Tambah Daya
- Optimis Mampu Bawa Riau Makin Baik
- 1.198 Butir Ekstasi Diamankan di Rumah Kos
- Teken SK Alfedri sebagai Plt Bupati Siak
- Bola Mati Perpanjang Tren Seri
- KPU Riau Siap Selenggarakan Pemilu 2019
PILPRES TURKI
Erdogan Menang, Ini Para Pemimpin Dunia yang Pertama Kali Ucapkan Selamat

Recep Tayyip Endorgan. (NET)
BACA JUGA
ANKARA (RIAUPOS.CO) - Beberapa pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada Recep Tayyip Endorgan yang kembali memenangkan pemilu presiden di Turki, Ahad (24/6/2018).
Adapun ucapan selamat juga datang dari pemimpin kelompok Hamas, Palestina. Pemimpin kelompok Hamas menjadi salah satu dari pejabat asing pertama yang memberikan selamat kepada Erdoogan.
Tak hanya itu, dia pun menyampaikan keinginan untuk memperdalam hubungan dengan Ankara. Di samping itu, sejumlah pemimpin dunia juga turut mengucapkan selamat kepada Erdogan, antara lain, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Emir Qatar Tamim Bin Hamad Al Thani.
Kemudian, tak ketinggalan pejabat Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya Pilpres Turki. Dilansir Anadolu, Retno mengaku telah berkomunikasi langsung melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengenai kesuksesan Pilpres Turki.
“Saya sudah menelpon Menlu Turki langsung dan mengucapkan selamat atas suksesnya pemilu di sana,” katanya kepada Anadolu Agency, Senin (25/6/2018).
Erdogan selama ini diketahui menjadi pendukung Hamas yang paling kuat di panggung dunia. Bahkan, Turki dituduh menyembunyikan para pemimpin kelompok Hamas dan membiarkan mereka mencuci uang untuk kegiatan militan selama berada di bawah kepemimpinan Endorgan seperti dilansir The Times of Israel pada Senin (25/6/2018).
Adapun Israel menuntut agar Turki menurunkan hubungan dengan Hamas selama pembicaraan perbaikan hubungan antara Israel-Turki pada 2016 lalu. Kedua negara itu memutuskan hubungan setelah pasukan Israel menyerbu sebuah kapal milik Turki yang kala itu berusaha mematahkan blokade laut Israel yang didirikan di sekitar Jalur Gaza untuk mencegah masuknya Hamas pada 2010 lalu.
Diketahui, penyerangan kapal Turki oleh Israel menyebabkan 10 aktivis Turki tewas dan melukai sejumlah tentara Israel. Pada Februari lalu, Turki telah membantah tuduhan Shin Bet bahwa pihaknya telah mengizinkan operator Hamas untuk mencuci uang melalui Turki. (trz)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama