- Pemilihan Ketua KPU Riau di Jakarta
- Minta Doa dan Dukungan Masyarakat Adat Riau
- Karhutla Masih Menyala, 617 Warga Terdampak ISPA
- Redam Kuda Hitam
- 8 Kg Sabu di Jok Mobil
- Jokdri Dikonfrontasi dengan Bawahan
- Tahun Depan, Pembayaran Honor Pendidik di Kecamatan
- 73 Ribuan Pelamar PPPK Lulus Seleksi Administrasi
- Nomor Judi Sie Jie Dikirim lewat Internet
- Tekankan Umat Muslim Bina Kesatuan
- Puluhan Pengunjung Bakal Bermalam di Hammock
- Kabut Asap, Siswa SD di Liburkan
- Gubri Berharap Jokowi 2 Periode, Nih Respons Elite PKS
- Alfedri Yakin Riau Lebih Baik
- Decal Branding Xpander di Badan Garuda
Kenalkan Anak peermainan Tempo Dulu
BACA JUGA
(RIAUPOS.CO) - Banyak kegiatan yang bisa ditampilkan untuk kembali mengenalkan jenis-jenis permainan zaman dulu atau yang dikenal dengan istilah zaman old. Salah satunya yang dilakukan Komunitas Laman Bermain Zaman Old (Laberzo) di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, kemarin.
Mereka menampilkan peralatan dan permainan zaman dulu dengan tujuan selain bernostalgia juga untuk mencegah anak-anak zaman sekarang lebih jauh terpengaruh oleh gadget.
“Kami cukup prihatin melihat anak-anak sekarang yang lebih bermain dengan gadget ketimbang bermain di luar bersama teman-temannya. Untuk itu Laberzo hadir agar anak-anak zaman sekarang mengenal permainan zaman dulu dengan harapan bisa mereka mainkan bersama teman-temannya di lapangan atau pekarangan rumahnya,” jelas Wakil Ketua Laberzo Mira. Mira juga menjelaskan, memperkenalkan mainan zaman dulu juga sebagai ajang melestarikan permainan Indonesia.
“Kami juga berharap orangtua lebih peduli terhadap anaknya, salah satunya dengan mengenalkan permainan tradisional yang dimiliki Indonesia,” tuturnya.
Menurut Mira, permainan zaman dulu ini bisa dimainkan setiap Ahad paginya tanpa biaya alias gratis.
“Silakan coba, ada enggrang, congklak, lompat tali, lempar botol, menara kaleng, katapel, batu tujuh, canang, bakiak, terompa, pong along along, tempurung, yeye, telepon kaleng, kaki anggau, tam tam, patok lele dan masih banyak lainnya. Gratis kok,” ujarnya.
Mira menambahkan, sejak berdiri beberapa bulan lalu, permainan zaman dulu ini mendapat respon positif dari beberapa pihak. Salah satunya dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
“Kami sangat bersyukur sejauh ini telah banyak pihak yang membantu serta melestarikan permainan rakyat tersebut,” pungkasnya.(*1)